Desa Kahianga merupakan desa adat di Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, yang masih mempertahankan kearifan lokalnya melalui tradisi dan budaya. Dalam literatur lokal, kata "Kahianga" berasal dari kata "Kahyangan" yang berarti suasana tenteram dan bersahaja. Sehingga tak heran jika masyarakat Desa Kahianga masih mengutamakan kesederhanaan serta merawat nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh para leluhurnya dalam berbagai aspek kehidupan.
Desa Kahianga terbagi atas 3 (tiga) kawasan dusun, yakni Dusun Parigi, Dusun Bente, dan Dusun Lana. Berada pada ketinggian 300 Mdpl membuat wilayah daratannya sangat subur untuk menghasilkan potensi sumber daya alam yang dapat menunjang kelangsungan hidup bagi masyarakatnya. Selain kegiatan pertanian dan perikanan sebagai sumber pendapatan ekonomi utama, masyarakatnya juga memiliki berbagai kegiatan yang sangat produktif, mulai dari pengembangan seni kerajinan tangan yang berbahan dasar bambu, pengolahan biji kopi, dan pengolahan jenis pangan lokal yang berbasis diversifikasi.
Sebelum menjadi desa wisata, Desa Kahianga sudah menjadi tujuan favorit bagi pengunjung lokal, wisatawan domestik dan mancanegara. Pesona pemandangan alam, seni, budaya, dan hutan ekologis telah menjadi magnet untuk tetap mengunjungi desa ini. Dengan berbagai potensi yang ada dalam pengelolaan desa wisata, Pemerintah Desa Kahianga dan masyarakat beserta lembaga lokal secara swakelola mengembangkan konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat.