Desa Wisata Hendrosari 300 Besar ADWI 2024
Hendrosari, MENGANTI, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Pada zaman dahulu kala tepatnya pada masa Kerajaan Majapahit pad waktu itu dikenal masyarakat dengan sebutan Wonosari, Wono artinya Alas atau Hutan dan Sari artinya Putik Bunga yang manis. Dikenal dengan nama Wono karena Desa Wonosari ditumbuhi oleh banyak pohon siwalan (Hutan Siwalan). Pada masa itu di Desa Wonosari ada sebuah waduk yang dikenal dengan penunggunya yang sangat cantik jelita sehingga banyak laki-laki yang datang silih berganti. Ada banyak kejadian aneh yang terjadi pada waktu itu, setiap laki-laki yang datang kesitu yang mulanya kondisinya sehat pulang dari wilayah Wonosari menjadi sakit sehingga Wonosari terkenal dengan sebutan Mlebu Waras Moleh Loro. Peristiwa itu sebenarnya bukan hal yang aneh karena setiap laki-laki yang datang ke Desa Wonosari mereka selain datang melihat telaga mereka juga minum minuman keras sehingga istilah Loro atau Sakit yang ada ternyata bukan sakit sebenarnya tetapi mabuk.
Dengan dikenalnya Desa Wonosari sebagai desa Mlebu Waras Moleh Loro sehingga pada waktu itu warga melakukan berbagai macam ritual untuk menghilangkan kutukan sebagai Desa yang tidak waras dan akhirnya bersepakatlah mereka mengganti nama Desa Wonosari menjadi Hendrosari yang mengandung arti Hendro artinya Raja, Sari artinya Putik Bunga yang manis. Sejak berganti nama itulah Desa Hendrosari akhirnya lambat laun dapat mengurangi kutukan dari Desa Mlebu Waras Moleh Loro menjadi sebaliknya setiap tamu sekarang yang datang ke Desa Hendrosari banyak mencari sari dari buah yang banyak tumbuh di Desa Hendrosari. Sari pohon siwalan banyak dicari orang karena mempunyai banyak fungsi yaitu dapat mengobati berbagai macam penyakit hingga sampai sekarang dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar warga desa sebagai mata pencahariannya yaitu antara lain Legen sehingga sekarang sebutan Desa Hendrosari berbalik menjadi Desa Mlebu Loro Moleh Waras kerena mendapat obat yaitu sari pohon siwalan. Edu Wisata Lontar sewu adalah obyek wisata yang didalamnya ada permainan edukasi, permainan remaja, permainan anak, aneka kuliner dan lain-lain yang sangat menarik untuk dikunjungi. Wisata Desa ini sudah dirancang sejak tahun 2013 tetapi baru dapat terealisasi pada tahun 2020. Edu Wisata Lontar Sewu diresmikan oleh Bp. Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa PDTT pada tanggal 09 Februari 2020. Dengan beroperasinya Edu Wisata Lontar Sewu membawa dampak yang luar biasa bagi perkembangan desa Hendrosari. Pada Tahun 2020 jumlah pengunjung rata-rata per bulan 25.000 orang, mampu memberikan sumbangsih ke PADes sebesar Rp. 50.000.000, jumlah serapan tenaga kerja lokal desa mencapai 34 orang dan 103 UKM yang berjualan disekitar wisata. Pada semester pertama Tahun 2021 Edu Wisata Lontar Sewu semakin berkembang dan menambah banyak wahana permainan yang tentunya sangat berdampak bagi penambahan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja lokal desa. Saat ini sebanyak 80 orang, jumlah UKM yang berjualan di lokasi wisata masih tetap 103 orang dan jumlah pengunjung rata-rata per bulan mencapai 60.000 orang. Pada semester pertama ini mampu memberi sumbangsih ke PADes sebesar Rp. 951.714.900, semoga kedepan bisa menjadi lebih baik lagi.