Penamaan Gunung Medan tidak bisa dipisahkan dari legenda rakyat Datuak Rajo Kuaso. Legenda rakyat ini bercerita tentang kemarahan Datuak Rajo Kuaso kepada Raja Siguntur. Sebab kemarahan adalah asmara. Datuak Rajo Kuaso ditolak menjadi menantu olej Raja Siguntur. Menjelang matahari terbit Datuak Rajo Kuaso dengan kesaktian yang dimiliki memutar rumah Raja Siguntur membelakangi Batang Hari. Tak puas dengan memutar rumah Raja Siguntur, Datuak Rajo Kuaso mencabut peppohonan di satu hektar lahan sebuah bukit. Pohon-pohon itu dilempar jauh ke wilayah Sipangkur hingga ke daerah Riau. Setelah pohon ini tercabut karena kemarahan Datuak Rajo Kuaso, wilyah satu hektar ini menjadi tandus. Konon masyarakat menyebut wilayah tandus itu sebagai medan, Bukit itu sendiri karena menjulang tinggi dinamai Gunung. Dari sana nama Gunung Medan diambil. Di Puncak Gunung Medan tersebut terdapat dua batu besar yang dinamaknan Batu Kawin. Masih menurut cerita rakyat, dua batu ini berjarak pada siang hari, lalu pada malam hari batu ini menjadi bedekatan, dempet. Dari situ dinamamakan batu kawin, batu yang bisa kawin.
Gunung Medan adalah sebuah Desa/Nagari yang memiliki sejuta pesona keindahan alam, Desa/Nagari Gunung Medan terletak di kecamatan sitiung kabupaten dharmasraya provinsi sumatera barat.
Desa/Nagari Gunung Medan dilintasi oleh jalan Lintas Sumatera sehingga Gunung Medan sangat representatif untuk dikunjungi. Dengan letak yang sangat strategis ini gunung medan memiliki fasilitas yang lengkap mulai dari fasilitas umum seperti Homestay, Hotel/penginapan, transfortasi, mck umum, ATM, maupun Rumah Makan.
Adapun objek wisata yang terdapat di gunung medan sangat beragam diantaranya objek wisata alam yang meliputi wisata puncak gunung medan, Batu Kawin, gunung sula, embung/tabek nagari, batu tembak (geopark), air terjun lubuak buai.
Untuk wisata reliji disamping hampir meratanya tersebar mushalla dan masjid disetiap sudut wilayah gunung medan ada satu icon wisata reliji yang akan sangat menarik untuk dikunjungi yaitu masjid agung Dharmasraya (Islamic Center).
Sedangkan untuk kesenian, Budaya serta kuliner juga sangat beragam diantaranya yaitu Randai, Silek Pangian,Karawitan, rebana, Rumah Gadang, Berkaul/Bakau Kandang/ternak, Berkaul/bakau sawah/pertanian, Ziarah makam Ampek (4) suduik (sudut). sedangkan untuk makanan/kuliner khas dinagari gunung medan yang tidak akan ditemukan di daerah lain yaitu Tambang Boyo, Konji gesek.