Pulau kecil yang terletak di ujung utara Kabupaten Minahasa Utara Kecamatan Likupang Barat dengan luas wilayah 147 Ha ,dan 8 Ha hutan Lindung, terdapat sebua surga kecil yaitu Desa Gangga Satu yang Indah serta masyarakat yang ramah dan di kelilingi lautan,pasir putih,serta terumbuh karang dan biota Laut yang sampai saat ini masih terjaga dan di lindungngi oleh masyarakat setempat. Masyarakat Desa Gangga Satu merupakan asli penduduk dari suku Sangir dan Jumlah penduduk Desa Gangga Satu berjumlah 1758 jiwa terdiri dari 898 laki dan 860 perempuan sebagian besar masyarakat Desa Gangga satu berprofesi sebagai Nelayan Tradisional,dan sebagian kecil berprofesi sebagai karyawan,petani,dan buruh,di mayoritas masyarakat desa Gangga satu berprofesi sebagai nelayan tradisional yang membuat roda perekonomian masyarakat yg ada di Desa Gangga Satu berada di bawah rata-rata karna hanya mengharapakn hasil daripada laut itu sendiri . Desa Gangga Satu juga merupakan Desa Pariwisata melalui data yang ada bersumber dari dinas pariwisata terdapat tiga (3) pariwisata baik mancanegara maupun lokal yaitu PT.Gangga Island Resort(italy),PT.MM Travel(cina), dan Lihaga Beach club(PT.Karya Deka)pemilik dari resort tersebut berasal dari warga negara asing,dengan adanya resort tersebut membuat kami pemerintah Desa Gangga Satu dan Masyarakat menyadari memiliki potensi besar untuk Pariwisata Kedepan dalam mengembangkan Pariwisata berbasis kearifan Lokal dengan Memperkenalkan Budaya Adat Istiadat,serta potensi pariwisata baik wisata pantai (laut) bahkan bebarapa spot wisata lainya cara hidup masyarakat setempat akan kami perkenalkan secara Global dengan mengunakan media sosial maupun platform Digital seperti Youtube,Instagram,bahkan situs website yang sementara kami kembangkan.
Budaya Adat Tulude merupakan salah satu kearifan lokal yang akan di perkenalkan kepada masayarakat indonesia maupun mancanegara,Budaya Adat Tulude sudah ada sejak sebelum desa ini terbentuk pada tahun 1873 dan di lestarikan oleh masyarakat sampai sekarang. Oleh sebab itu Budaya Adat Tulede yang di laksanakan di desa Gangga Satu mempunyai cirikhas sendiri yang membuat Budaya Adat Tulede di Desa Gangga Satu berbeda dengan budaya adat Tulude di desa lain yang mayoritas suku sangir dikarenakan prosesi adat Tulede yang ada di desa Gangga satu begitu kental,unik dan terjaga keaslianya membuat begitu banyak masyarakat dari kabupaten Minahasa Utara maupun yang ada di luar daerah Minahasa Utara yang ingin berkunjung untuk melihat prosesi adat ini secara langsung . Melihat pengunjung yang begitu signifikan dan antusiasme yang tinggi, maka kami Pemerintah Desa Gangga Satu menyadari potensi Wisata yang akan kami kembangkan kedepan yaitu menjadikan Desa Gangga Satu menjadi Desa Wisata Berbasis Ecotourism (kearifan lokal) .
Dilihat dari kondisi geografis yang sangat memungkinkan untuk di jangkau oleh pengunjung baik dari Kabupaten Minahasa Utara sendiri dan juga masyarakat dari luar kabupaten Minahasa Utara . Melalui Budaya adat Tulede ini dan beberapa Spot Wisata yang ada di pulau Gangga seperti Spot Puncak Bukide Getsemani Gangga Satu yang memiliki ketenggian ± 76 MDPL dari permukaan laut yang sementara di bangun oleh pemerintah desa Gangga satu,Spot Goa paniki,spot air panas dan air dingin di dasar Laut dengan kedalaman 18M,dan spot Goa Liang Ari di tepi laut yang di kelilingi terumbu karang dan ikan Hias dan Goa liang aro goa bawah laut ,Spot snorkling ikan dugong(duyung), memiliki Spot Dive pemandangan terumbuh karang yang begitu mempesona,dan juga pasir putih yang begituh halus mengelilingi pulau Gangga Satu,dan pemandangan Sunset yang begitu memanjakan Mata .
Untuk menuju ke Desa Gangga Satu ini dari pelabuhan Serei kecamatan Likupang Barat membuhtukan waktu kurang lebih 20 menit dengan mengunakan perahu,maupun speedboat yang sudah di sediakan oleh masyarakat setempat .
Demikian storytelling ini kami buat dengan harapan Desa Gangga satu menjadi salah satu Destinasi Desa Wisata dan menjadi destinasi Wisata Terpopuler di Indonesia . Terimakasih Tuhan Memberkati …