Berada di ketinggian 2.000 – 2.500 mdpl dengan view dan landscape yang mempesona menjadikan sebagai pilihan tempat wisata. Sejak zaman kolonial telah banyak wisatawan, baik domestik dan wisatawan asing yang berkunjung di kawasan dieng. Kesejukan udara, lingkungan yang masih alami dan berbagai wisata alam dan budaya mampu menyihir setiap orang yang datang ke daerah dataran tinggi Dieng.
Dieng berasal dari bahasa Jawa kuno atau Sansekerta yaitu Di dan Hyang "Di" yang berarti tempat yang tinggi atau gunung dan "Hyang" yang berarti kahyangan. Dengan menggabungkan kedua kata tersebut, maka bisa diartikan bahwa "Dieng" merupakan tempat pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Ada juga yang mempercayai asal mula nama Dieng berasal dari bahasa Indonesia Purba (sebelum bahasa Kawi) atau mungkin bahasa sansekerta “Di” dan “Hyang” yang berarti Kediaman Para Dewa ( The Gods Abode). Menurut sumber lain, nama Dieng berasal dari kata-kata dalam bahasa Jawa "adi" yang berarti indah dan "aeng" yang berarti aneh. Jadi Dieng berarti tempat yang indah dan penuh dengan keanehan.
Desa Wisata Dieng Kulon merupakan salah satu dari desa di wilayah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Lokasinya berbatasan dengan Desa Pranten Kab. Batang di sebelah Utara, sebelah Timur dn Selatan berbatasan dengan Desa Dieng Wetan dan Sikunang kab. Wonosobo. Sementara untuk sebelah Barat dibatasi oleh desa Karang Tengah. Dilihat dari luas wilayahnya, Dieng Kulon memiliki luas sekitar 337.846Ha dengan landscape dominan adalah perbukitan yang sebelumnya merupakan kawasan konservasi namun kini sebagian sudah berubah menjadi kebun kentang. Ada sekitar 163.603 ha untuk areal pertanian dan masih tersedia area hutan lindung 186.9 Ha. Secara spesifik, Desa Dieng Kulon berada di ketinggian 2093 mpdl. Berjarak sekitar 55 km menuju kota Banjarnegara.