Secara Administratip Desa Citorek Sabrang merupakan salah satu bagian Desa yang berada di wilayah kecamatan Cibeber, terdiri dari 22 Desa, secara geografis letak Desa Citorek Sabrang berada disekitar hutan taman Nasional Gunung halimun. Jarak Desa ke Kecamatan ±31 Km dengan lama tempuh perjalan 1,5 Jam sedangkan kepusat pemerintahan Kabupaten ±68 Km dengan lama tempuh Perjalanan 2 Jam dan jarak kepusat pemerintahan provinsi Banten ±97 Km, jarak Ke ibu kota negara ±88 Km. Desa Citorek Sabrang mempunyai Luas Wilayah 16.983.000Ha 1.698,3 Ha. Dengan tata guna lahan terdiri dari: pesawahan seluas 534 Ha; tegal dan kebun 383,5 Ha; pemukiman 15,8 Ha; dan hutan rakyat 79 Ha; hutan lindung 635, 8 Ha; dengan kondisi Alam daerah perbukitan dengan ketinggian dari permukaan laut 635,4 M, curah hujan rata-rata pertahun 21-25 mm/Tahun dan suhu udara rata-rata 23-27 CËš Secara administratif terbagi menjadi 4 RW dan 12 RT, warga Desa Citorek Sabrang sudah aktif mengolah lahan pertanian dengan menanam Padi Lokal yaitu padi yang kapasitasnya tinggi, dengan tidak meninggalkan kultur adat istiadat yang berada di wilayah citorek dengan pola tanam yang sederhana dan penanamannya satu tahun sekali yaitu dengan masa tanam enam bulan. Berdasarkan data administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk Desa Citorek Sabrang yang tercatat secara administrasi, jumlah total 1.810 jiwa, yang terdiri dari rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki 943 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 867 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga 620 KK, tersebar di 4 RW dan 12 RT. Dalam perspektif agama, penduduk Desa Citorek Sabrang 1.770 (100%) memeluk agama Islam. Secara kultural pegangan agama ini didapat dari hubungan kekeluargaan ataupun kekerabatan. Selain itu perkembangan agama berkembang berdasarkan turunan dari orang tua ke anak. Hal ini membuat agama Islam, adalah menjadi Keyakinan Mayoritas warga di Desa Citorek Sabrang. Untuk melaksanakan kegiatan ibadah dan kegitan keagamaan lainnya, disemua lingkungan RW (Rukun Warga) memliki tempat ibadah yaitu mesjid jami, dan mushola yang ada hampir di semua lingkungan RT (Rukun Tetangga). Prespektif budaya masayarakat di Desa Citorek Sabrang dipengaruhi oleh budaya jawa dan budaya Tatar Sunda (priangan) meskipun Desa Citorek Sabrang berada dalam wilayah Banten. Tradisi-tradisi budaya jawa dan sunda banyak berpengaruh dalam ritual-ritual keagamaan ataupun ritual-ritual lainnya, baik. secara individual atau di dalam masyarakat Desa Citorek Sabrang, tradisi adat jawa dipadukan dengan ritual agama, masih tetap dipegang. Tradisi ini dilakukan selain sebagai kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai sarana untuk bersosialisasi dan berinteraksi dimasyarakat. Contoh nyata yang masih dapat dilihat sampai sata ini yaitu adanya acara kirim do`a (tahlilan) bagi orang yang meninggal dengan sebutan : sadugna, tiluna, tujuhna, matang puluh, dan natus. Tradisi adat sunda, juga masih digunakan dalam acara ritual lainya seperti dalam acara pernikahan. Acara “Lengseranâ€ï¿½ adalah acara yang dilakukan dalam penyambutan pengantin pria, selain itu ada juga juga acara “Nyawerâ€ï¿½, yang kesemuanya ini adalah tradisi adat sunda yang masih hidup dan perlu dilestarikan. Dan juga masyarajat Desa Citorek Sabrang mempunyai Kultur adat yang khas yaitu ADAT KASEPUHAN CITOREK dibandingkan dengan Desa-Desa yang lain diantaranya dari pelaksanaan bercocok tanam Padi, masyarakat patuh dan taat untuk untuk melaksanakan Panen padi satu tahun satu kali,dan banyak ritual-ritual yang lainnya. Kesenian Tradisional yang merupakan warisan budaya dari generasi kegenerasi dan sangat kental di ingatan masyarakat Desa Citorek Sabrang jika mendengar nama kesenian Goong Gede, Rengkong, gegenek, dan Pencak silat namun dalam hal ini kurang lengkap sarana perasarana yang digunakan oleh pemangku adat kasepuhan Citorek dengan disebabkan kurangnya perhatian terhadap kesenian tradisional (daerah), serta tidak ada pembinaan dari pihak Pemerintah dalam hal ini Dinas terkait. Kegiatan ekonomi desa selama ini masih didominasi oleh sektor pertanian Mengingat wilayah desa Citorek Sabrang 60% persawahan yang merupakan lahan mata Pencaharian Masyarakat. Namun dari pesatnya pertanian desa belum seutuhnya membuahkan hasil optimal. Ini disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan dan kurangnya dana penunjang, tingkat pendapatan masyarakat belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup karena harga barang tidak sebanding dengan penghasilan yang didapat mereka serta masih minimnya bekal ketrampilan, upah buruh yang masih kecil serta masih mahalnya barang-barang kebutuhan sembako. Keadaan tersebut tidak hanya terjadi di wilayah desa Citorek Sabrang namun wilayah lain juga keadaanya sama. Peningkatan perekonomian yang berbasis kerakyatan merupakan program pemerintah yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Secara umum perekonomian Desa Citorek Sabrang didukung oleh kegiatan usaha masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan dan Sektor perdagangan, wirausaha, peternakan dan jasa, juga memberikan sumbangan yang cukup bagi perekonomian Desa Citorek Sabrang, Secara umum mata pencaharian waga Desa Citorek Sabrang dapat teridentifikasi kedalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti: petani, buruh tani, PNS, karyawan swasta, pedagang, wirausaha, pensiunan, tukang, dan peternakan.