THE HISTORICAL VILLAGE OF NATIONAL HERO I GUSTI NGURAH RAI
Desa Wisata Carangsari dikenal sebagai tanah kelahiran I Gusti Ngurah Rai. Pada tahun 2021 telah masuk Top 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia di Kategori Desa Berkembang. Sebuah penghargaan yang telah didapatkan ini menjadi motivasi Desa Wisata Carangsari untuk terus bertumbuh menjadi Desa Wisata Maju dengan menawarkan berbagai daya tarik wisata yang menarik, edukatif dan menjunjung tinggi budaya lokal untuk wisatawan.
Desa Wisata Carangsari terletak di Kecamatan Petang bagian Selatan, Kabupaten Badung bagian Utara. Desa Wisata Carangsari adalah salah satu Desa Wisata dari 11 Desa Wisata yang ada di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Memiliki Tag Line " The Historical Village of National Hero I Gusti Ngurah Rai" menggambarkan sebuah kalimat yang menyiratkan kapada pengunjung bahwa Desa Wisata Carangsari kental akan Nuansa sejarahnya yang mana berfokus pada sejarah tokoh perjuangan NKRI jaman penjajahan Belanda yakni I Gusti Ngurah Rai mulai dari tempat kelahiranya, desanya, hingga monumenya yang kesemuanya menjadi satu daya tarik wisata yang unik, selain itu di Desa Wisata Carangsari juga terdapat wisata spiritual, wisata Budaya berupa cagar budaya dan sanggar seni dimana pengunjung dapat belajar seni budaya Bali.
Sebagai desa wisata, di Desa Carangsari memiliki potensi wisata alam dan budaya terdapat aktivitas rafting/ arung jeram di Sungai Ayung, atraksi wisata gajah, dan cycling bersepeda yang dikelola pengusaha lokal dengan melibatkan masyarakat lokal. Keberadaan Desa Wisata Carangsari tidak terlepas dari peran para tokoh masyarakat setempat untuk mewujudkannya. Di awali dengan peran investor melihat potensi wisata dari sungai Ayung, wisata rafting dikembangkan disertai dengan membuka jalur-jalur tracking. Wisata rafting pun berkembang dan menambah produk-produk untuk dijual kepada wisatawan seperti atraksi gajah.
Desa Wisata Carangsari berawal dari digeliatkan oleh Anak Agung Alit Yudha melalui perusahaan True Bali Experience yang menawarkan jasa wisata Rafting, Cycling dan Elephant Ride. Hal ini kemudian membuat Pemda Badung menetapkan desa Carangsari sebagai desa wisata Badung Utara seperti tertuang dalam Perbup No. 47 Tahun 2010. Berikutnya tumbuhlah industri pariwisata lainnya seperti Mega Rafting, Bahama, My Adventure Rafting, Angkasa dan Alam Tirta Outbound yang menawarkan rafting, paintball, outbound dan cycling. Perusahaan tersebut dimiliki oleh orang luar Desa Carangsari, hanya True Bali Experience dan Alam Tirta Outbound yang dimiliki oleh warga lokal asli desa Carangsari.
Desa Wisata Carangsari sangat kental dengan kebudayaan dan adat tradisinya, sangat banyak yang dapat kita budidayakan dan lestarikan, Salah satunya adalah Topeng Tugek Carangsari. Tokoh topeng perempuan (yang ditarikan laki-laki) diperkirakan lahir pada tahun 1965 silam. Itu berarti usia topeng itu kini telah menginjak usia 51 tahun. Tatkala tokoh topeng tugek diciptakan, Gusti Ngurah Windia sang penari topeng tugek, baru berusia 20 tahun. Itu artinya sang penari sekarang sudah berusia 71 tahun. Diciptakan pada tahun 1965, dan sangat terkenal pada tahun 1970 hingga di era 1980-an, Topeng Tugek Terus berkeliling tidak hanya di Bali, Tupeng Tugek bahkan tampil hingga Los Angeles, Amerika Serikat. Potensi wisata budaya lainnya yang menunjukkan karakter desa Carangsari seperti Puri Agung Carangsari, Komunitas Seni dan Budaya Tugek Carangsari, Monumen I Gusti Ngurah Rai, Akulturasi Budaya Tionghoa dengan Masyarakat Lokal. Partisipasi masyarakat memegang kunci penting dalam pengembangan desa wisata sehingga potensi lokal dapat berkembang dan destinasi tersebut memiliki karakternya, disamping itu masyarakat akan terdorong untuk ikut menjaga dan melestarikan alam budayanya dikarenakan manfaat yang mereka peroleh dari partisipasi aktifnya.
Desa Wisata Carangsari masuk sebagai jalur wisata bersepeda dalam program bike tour yang diselenggarakan oleh berbagai usaha jasa pariwisata. Pada lomba pemilihan Jegeg-Bagus Bali 2015, Desa Wisata Carangsari dipilih sebagai lokasi dalam promosi pariwisata oleh Jegeg-Bagus Badung 2015 dengan menulusuri keindahan alam dan panoramik Desa Wisata Carangsari. Sebagai daerah pertanian, Badung Utara, khususnya Petang tidak hanya kaya dengan kebun kopinya. Ada coklat, dari pola budidaya sampai pengolahan menjadi produk kemasan coklat siap santap, membuka peluang ekonomi bagi masyarakat. Wisatawan bisa belajar membuat serta menikmati cokelat juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Carangsari. Diolah hasil buah coklat asli Carangsari Petang yang berkualitas. Disini pengunjung boleh membuat ragam bentuk coklat dan boleh menjadi souvenir.
Tak cukup waktu sehari atau dua hari menikmati desa wisata Carangsari, wisatawan bisa tinggal di Triyana Resort Bali. Resort. Dibangun di atas tanah seluas 7.600 m2 di Jl. Tukad Ayung XIX, Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Merupakan lokasi yang sangat strategis di tengah-tengah pulau Bali mengusung tema modern and natural dengan konsep bangunan menggunakan bambu khusus untuk menciptakan nuansa natural, sehingga wisatawan bisa menikmati pesona keindahan alam dan panoramic Desa Wisata Carangsari.
Dukungan Masyarakat setempat yang semula awam dengan dunia pariwisata, pada tahap selanjutnya dapat menerima. Terbukti banyak tenaga kerja yang terserap dan selama hampir 25 tahun sumber daya manusia di desa wisata Carangsari banyak memiliki pengetahuan disamping bertani. Minimal kemampuan penguasaan bahasa asing dalam keseharian seperti bahasa Inggris. Termasuk keterampilan-keterampilan dalam pengelolaan daya tarik wisata, seperti topeng tugek, bokor koran dan lainnya. Sehingga bisa menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maunpun mancanegara untuk berkunjung di Desa Wisata Carangsari.