Terdengar suara sayu kisah Tokoh legenda yang erat hubungannya dengan penamaan sebuah daerah ditengah pulau jawa, terletaknya peninggalan-peninggalan pada masa Kerajaan Mataram yang terangkum epic oleh sebuah cerita. Teriring kekayaan alam yang kental akan nuansa spiritual, Desa Wisata Cacaban Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Dalam sebuah alur cerita yang menggambarkan eksotisme kekayaan alam ciptaan Tuhan yang lengkap dengan kisah sejarah didalamnya memberikan daya magnet tersendiri bagi Desa Wisat Cacaban. Tak hanya Makam Waliyullah Ky.Ageng Surodadi yang menurut sejarah ada kaitannya dengan lahirnya nama Kabupaten Kendal, nmun juga sejarah tentang Kerajaan Mataram yang pada waktu itu berperang melawan VOC hingga segala kisah yang terus menderma sampai pada titik Beliau wafat dan dimakamkan di Desa Cacaban. Wisata Religy berbaur dengan pesona Wisata Alam yang sangat layak dikunjungi senada dengan keramahtamahan warga Cacaban yang peduli dan senantiasa menjunjung tinggi kebudayaan serta tradisi.
Pengunjung yang datang ke Desa Wisata Cacaban akan disuguhkan dengan Suasana Religi Makam Kyai Ageng Surodadi untuk menambah munajat kepada Tuhan, sembari menilik sejarah adanya Sendang Biyung Sami, Batu Pasujudan, Sendang Sekenyes tempat Penjamasan Pusaka, sampai pada Curug Lieseng yang dipercaya sebagai tempat penggemblengan atau sebagai Kawah Candra Dimuka Prajurit Kerajaan Mataram melawan VOC. Hal ini juga dapat dirasakan saat Pengunjung datang dengan mengikuti alur cerita pemandu wisata lengkap dengan penunjukkan lokasi-lokasi warisan budayanya. Selain itu, Pengunjung juga dapat menikmati suasana Kirab Budaya Kasultanan Jogjakarta, Tarian Prajuritan dan Kuda Lumping, Monumen Patung Bima, Gardu Pandang, dan keunikan Omah Songo sebagi salah satu ikon pariwisata budaya yang memiliki cerita unik kisah masa sejarah. Omah Songo yang sesuai artinya dimana wilayahnya hanya terdapat 9 rumah saja yang masih terjaga dan begitu guyup rukun dengan kesederhanaan namun tetap menerima modernisasi tanpa meninggalkan tradisi.
Dalam menikmati suasana alam dan religi, pengunjung disajikan fasilitas yang sangat memudahkan mulai dari Homestay yang lengkap dengan kondimen didalamnya seperti kamar yang representative, toilet yang berstandar, bangunan yang terjaga, beriringan dengan keramahtamahan penduduk yang menghangatkan, juga dapat menikmati camping di area taman dan kolam keceh yang dibangun oleh kelompok sadar wisata Desa Cacaban. Fasilitas lain seperti Toilet Umum yang representative di sekitar area wisata, dan Pengaplikasian CHSE yang terlihat jelas di berbagai sudut desa wisata. Segala informasi tersebut bisa diakses melalui social media dan informasi paket wisata yang disediakan oleh pengelola yang sangat terstruktur. Keunikan Desa Wisata Cacaban berlanjut dengan modernisasi ide kreatif pengelola seperti adanya Listrik Panel Surya, Google Map, dan media lain yang sangat terkini. Dan sebagai tanda kunjungan, Pengelola juga menyiapkan berbagai fasilitas produk olahan makanan dan souvenir khas Desa Wisata Cacaban seperti Sego Ploso Kuning, Kerajinan Ukir Kayu dan Genteng, Makanan Khas seperti Wingko, Pecel, Pempek Ketela, Waluhan, Nasi Goreng Jagung, Bolu Thiwul, Emplek-Emplek Cacaban yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan.
Semua hal tersebut bisa terlaksana karena adanya kolaborasi dari pengelola dengan elemen masyarakat dan pemerintah daerah yang tidak hanya diakui keberadaannya, namun juga diakui secara legal hukum dan program kerjanya. Sebagai akhir dari kisah perjalanan kunjungan wisata ke Desa Wisata Cacaban, sebuah Pertunjukkan Seni Tradisi yang mengangkat kisah Kyai Ageng Surodadi yang dikemas dalam tarian dan Musik Tradisional menjadi penutup dari cerita Desa Wisata Cacaban. Ayo Dolan Desa Wisata Cacaban !!!