PROFIL DESA WISATA BUKIT BATU
Desa Bukit Batu merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis, Riau - Indonesia. Desa ini merupakan desa yang usianya sudah sangat tua, karena ia telah ada sejak masa zaman Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Desa Bukit Batu dengan luas wilayah mencapai 16.200 Km2 ini berada di pesisir daratan pulau Sumatera, yang letaknya terpisah dari ibukota kabupaten yang dipisahkan oleh selat Bengkalis. Jarak desa ini dengan ibukota kabupaten mencapai 11 Mil, sementara jarak dengan ibukota provinsi mencapai + 250 Km.
Berdasarkan peta wilayah Kecamatan Bukit Batu, Desa Bukit Batu merupakan salah satu dari 10 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Bukit Batu. Lokasi persisnya desa ini terletak + 23 Km kearah utara dari ibu kota kecamatan di Sungai Pakning. Desa ini memiliki batas-batas daerah, antara lain sebelah timur berbatasan dengan Desa Buruk Bakul, sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukajadi, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Mandau, dan sebelah utara berbatasan dengan Selat Bengkalis.
Menurut cerita dari sejumlah tokoh adat, para sesepuh dan masyarakat yang menetap di desa ini, dahulunya Desa Bukit Batu hanya didiami oleh minoritas masyarakat Melayu yang menetap di daerah-daerah kawasan pesisir pantai dan sepanjang aliran sungai Bukit Batu, yang sekarang lokasinya berada dalam kawasan Dusun Bukit Batu Laut. Pada umumnya, masyarakat Desa Bukit Batu di kala itu berprofesi sebagai nelayan bagi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kendati demikian, ada juga sebagian kecil dari mereka yang berprofesi sebagai petani, seperti memotong karet, berkebun dan lain sebagainya.
Seiring waktu dan perkembangan zaman, Desa Bukit Batu yang sebagian besar aktivitas masyarakat sebelumnya dipusatkan di sekitar pesisir pantai dan sepanjang muara dan aliran sungai Bukit Batu, lambat laun mengalami perluasan area pemukiman karena terjadinya penambahan penduduk, seperti adanya masyarakat dari Jawa yang datang dan menetap di desa ini, sehingga akhirnya terbentuklah satu kesatuan masyarakat kampung yang dipimpin oleh kepenghuluan.
Bercerita tentang Desa Bukit Batu, sesungguhnya ada sebuah kenangan yang sampai saat ini tak mungkin dapat dilupakan. Sejak masa lalu, yakni ketika masa-masa penjajahan kolonial Belanda dan hinggalah ke masa sekarang, desa ini begitu banyak menyimpan kenangan dan pesan-pesan sejarah bagi masyarakatnya. Salah satu kenangan sejarah itu adalah kenang-kenangan yang ditinggalkan para pejuang maupun leluhur yang telah membesarkan dan memajukan daerah ini sesuai dengan keadaan dan perkembanganya di masa itu. Sebut saja seperti peran dan perjuangan para Datuk Laksamana, antara lain Datuk Laksamana I, II, III dan IV, yakni Datuk Laksamana Ibrahim (1767-1807), Datuk Laksamana Khamis (1808-1864), Datuk Laksamana Abdullah Shaleh (1864-1908) dan Datuk Laksamana Ali Akbar (1908-1928). Sampai saat ini, makam para Datuk Laksamana di Bukit Batu ini masih terjaga dan terawat dengan baik.
Bagi masyarakat Bukit Batu khususnya dan masyarakat Kabupaten Bengkalis umumnya, mengenang Datuk Laksamana di Bukit Batu sesungguhnya mengenang sejarah besar daerah ini di masa lalu. Mereka, para pembesar Kerajaan Siak Sri Indrapura itu pada masanya telah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran mereka, menjaga keutuhan negeri dan selalu setia di bawah pemerintahan Sultan Siak – jauh sebelum Indonesia berdiri. Atas segala dedikasi yang disumbangkan itu, sudah semestinya pula generasi dewasa ini kembali mengenang tapak-tapak perjuangan mereka di masa lalu. Termasuklah pula merawat segala tinggalan-tinggalan sejarah yang berkaitan dengannya, seperti rumah Datuk Laksamana, Masjid Jami’ Al Haq, serta beberapa meriam (lela rentaka) serta barang-barang peninggalan lainnya yang sampai hari ini masih disimpan dan dipelihara oleh masyarakat Desa Bukit Batu.
Selain menyimpan kenangan akan peran serta perjuangan para Datuk Laksamana, Desa Bukit Batu juga menyimpan sejarah besar lainnya, dimana bila berkunjung ke desa ini kita dapat melihat dari dekat sebuah rumah Melayu peninggalan Orang Kaya Raja Negara Bukit Batu. Letak rumah ini bertepatan di seberang pinggir sungai Desa Bukit Batu Laut. Untuk sampai ke Rumah Orang Kaya Raja Negara, para pengunjung terlebih dahulu harus menyeberangi sungai dengan menggunakan sampan atau pompong. Di Rumah Orang Kaya ini beberapa barang-barang peninggalan yang masih terawat dengan baik, seperti sisa-sisa perabotan, barang-barang antik, tepak sirih, meriam, tombak pengawal, foto-foto lama dan keris. Bahkan ada sebuah stempel dengan tulisan Arab Melayu.
Desa Bukit Batu Kecamatan Bukit Batu disamping menyimpan sejarah yang menarik untuk selalu diperbincangkan, juga memiliki berbagai potensi pariwisata yang ada. Diantara potensi pariwisata tersebut antara lain objek wisata hutan mangrove Bukit Batu Laut, serta pesona alam Bukit Batu Laut dengan suasana sungai Bukit Batu-nya yang senantiasa memanjakan mata. Selain itu ada juga produk-produk UMKM tradisional Bukit Batu, seperti kain tenun Lejo dan kerupuk sagu, termasuk pula makanan-makanan khas Bukit Batu, seperti laksa, kue badak, bolu kemojo, asidah dan lain sebagainya.
Selain potensi wisata yang disebutkan di atas, berbagai situs peninggalan sejarah lainnya yang ada di Bukit Batu, juga selalu menarik untuk dikunjungi. Diantaranya seperti Rumah Orang Kaya Raja Negara, Rumah Datuk Laksamana, barang-barang peninggalan sejarah serta makam-makamnya.
Selain itu Desa Wisata Bukit Batu menyediakan Homestay di Dusun Bukit Batu Laut, Masjid dan Toilet Umum, Tempat Makan, Suvenir, Tempat Foto dan Selfie dan Digital Kreatif yang dikelola oleh tim Relawan Desa Bukit Batu.
Kelompok Sadar Wisata Bukit Batu dinamakan “Relawan Wisata Bukit Batu” yang diketuai oleh Bung Juwandi, MH dan dibantu Dr. Hasbullah, M.Si, Ade Idra Suhara, M.Si, Dr. Haruka, Erwin Martianis, MT, Nurul Fahmi, MT dan lain-lain. Sebagian besar pengurus Relawan Wisata Bukit Batu berprofesi sebagai akademisi/dosen sebagaiannya lagi pemuda dan tokoh masyarakat Desa Bukit Batu.