Desa Wisata Branjang merupakan desa paling ujung yang menjadi perbatasan Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Secara Geografis Desa Wisata Branjang terletak di lereng Gunung Ungaran atau sebelah Barat Kota Ungaran, dengan ketinggian berkisar +/- 500 s/d 600 meter diatas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 240 C – 290 C.
Tipologi tanahnya berbukit sedang dan sebagian dataran boleh dikatakan cukup subur. Kesuburan ini terutama karena sifat tanahnya yang berhumus, bebatuan serta didukung ketersediaan air yang cukup. Potensi ini yang akhirnya menghijaukan daerah atau wilayah Desa Wisata Branjang dan sekitarnya yang dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian dan tanaman budidaya.
Buah Durian dan Alpukat adalah salah satu hasil bumi unggulan dari Desa Wisata Branjang. Ada pula kolang-kaling dan nira aren yang nantinya diolah menjadi produk siap jual.
Selain dianugerahi kekayaan alam, Desa Wisata Branjang juga menjadi rumah bagi berbagai industri kreatif. Sebut saja kerajinan kayu, kerajinan resin, kerajinan aquarium. Komunitas kreatif, digital serta konveksi juga berkembang dengan baik.
Di bidang kuliner wisatawan dapat mencoba makanan olahan ketela yang bernama Telo Kemlabang, Kluban Godong Kopi. Serta oleh-oleh gula aren cair, kue kering, dan olahan ikan lele yang di produksi oleh karang taruna desa.
Sebagai salah satu desa di pulau Jawa, masyarakat Desa Wisata Branjang masih lekat dengan budaya dan tradisi Jawa. Ada Iriban yang mempunyai filosofi menjaga sumber air dan tradisi Tingkeb Tandur yang dilaksanakan petani ketika masa tanam padi tiba.
Kesenian reog, tari dan gamelan serta wisata religi di Gunung Jadi menjadi daya tarik tersendiri yang membuat Desa Wisata Branjang patut dikunjungi untuk merasakan pengalaman wisata yang berbeda dari biasanya.
Atraksi seni dan budaya, ragam hasil bumi dan kuliner serta produk unggulan dari Desa Wisata Branjang dapat dinikmati sekaligus pada event Festival Branjangan yang dilaksanakan bulan November-Desember setiap tahunnya.