Desa Baktiseraga merupakan desa yang terletak di Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, dengan jarak tempuh ± 5 menit dari pusat Kota Singaraja. Desa Baktiseraga terbagi atas 1 (Satu) Desa Dinas dan 3 (tiga) Desa Adat yaitu : Desa Dinas : Desa Baktiseraga Desa Adat : 1. Desa Adat Bangkang dan Seraya 2. Desa Adat Tista 3. Desa Adat Galiran Desa Baktiseraga berbatasan langsung dengan dua desa dan satu kelurahan yaitu : Timur : Kelurahan Banjar Tegal Selatan : Desa Panji Barat : Desa Pemaron Utara : Pantai Penimbangan Desa Baktiseraga memiliki luas wilayah sebesar 219 Ha dibagi menjadi 4 (empat) dusun dengan masing-masing pembagian wilayah sebagai berikut: Dusun Bangkang : 27 Ha Dusun Tista : 22 Ha Dusun Seraya : 38 Ha Dusun Galiran : 132 Ha Dengan luas wilayah Desa Baktiseraga tersebut, Desa memiliki penduduk yang heterogen dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1852 KK dan penduduk 6337 jiwa.
Sumber Daya Alam Desa Baktiseraga dikaruniai Sumber Daya Alam berupa Daerah Wisata Pantai Penimbangan yang saat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Bali jika melakukan kunjungan ke Kota Singaraja. Selain memiliki Pantai yang menawan, Desa Baktiseraga juga memiliki hamparan sawah yang cukup luas yaitu ± 40 Ha, yang saat ini dikelola oleh Dua Subak yaitu Subak Lobong yang terletak di Dusun Bangkang, dan Subak Uma Panji yang terletak di Dusun Galiran. Hamparan sawah yang luas menjadikan masyarakat Desa Baktiseraga berprofesi menjadi Petani maupun Buruh Tani
Masyarakat Desa Baktiseraga merupakan masyarakat yang heterogen yang terdiri dari penduduk asli dan penduduk pendatang, SDM yang dimiliki Desa sangat heterogen (terlampir data pekerjaan penduduk). Melihat heterogen dari pekerjaan tersebut, dapat kami kategorikan bahwa Desa Baktiseraga merupakan Desa konsumtif. Dengan melihat hal tersebut hamper 30% dari masyarakat menjadi pedagang ataupun UMKM untuk menunjang kehidupan sehari-hari, dari hal tersebut dapat diproyeksikan bahwa kedepan Desa Baktiseraga selain menjadi Desa yang Konsumtif maka akan menjadi Desa yang Produktif. Selain itu Desa Baktiseraga memiliki investasi yang besar dalam bidang SDM, menurut data yang telah di himpun bahwa Angkatan kerja masyarakat Desa Baktiseraga pada rentan umur 17-64 tahun ada pada angka 4576 jiwa, angka ini menunjukan bahwa Desa Baktiseraga memiliki Angkatan kerja yang tinggi dan produktif
Tukik menjadi salah satu ikon Desa Baktiseraga, karena konservasi yang dilakukan oleh PokMasWas Desa Baktiseraga. Penyu muncul di Pantai Penimbangan pada awal tahun 2016, kemunculan Penyu yang bertelur ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk dijual dan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. Akhir tahun 2016 perbekel baktiseraga dan masyarakat sekitar yang memiliki visi yang sama yaitu pemerhati lingkungan, ingin melakukan konservasi terhadap terlur penyu yang berada di daerah Pantai Penimbangan. Pada awal tahun 2017 dibentuklah PokMasWas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Penimbangan Lestari untuk dapat mengawal visi perbekel baktiseraga untuk menjaga lingkungan agar tetap ada penyu yang bertelur ke Pantai Penimbangan dan dapat melepaskan tukik (anak penyu) agar 20-30 tahun lagi tukik dapat kembali bertelur di Pantai Penimbangan. Dari tahun 2017 hinggan tahun 2019 sudah sebanyak 6.000 tukik yang sudah dilepas dilaut lepas. Tidak berhenti pada konservasi tukik, Pokmaswas juga bergerak di bidang konservasi terumbu karang agar biota laut di daerah pantai penimbangan tetap terjaga. Konservasi terumbu karang juga menyebabkan dampak positif sehingga lumba-lumba hadir di daerah pantai penimbangan, lumba-lumba yang terlihat di daerah pantai penimbangan menjadi daya tarik tersendiri di Pantai Penimbanga
Belum ada homestay