Nama loang baloq ini berasal dari makam atau petilasan di pulau Lombok yang terdapat di sebelah timur pantai yang merupakan penyebar agama islam di pulau Lombok yang datang dari timur tengah yakni Syeikh Gauz Abdurrazak. Arti dari loang baloq ini sendiri memiliki multi tafsir atau arti di kalangan masyarakat luas. Bagi pemahaman masyarakat yang secara umum, Loang dalam bahasa sasak yang berarti lubang, sedangkan Baloq dalam bahasa sasak yang berarti buaya. Jadi Loang Baloq dalam bahasa Indonesia artinya lubang buaya. Namun menurut Bapak Janali selaku juru kunci Makam Loang Baloq mengatakan bahwa Loang dalam bahasa sasak artinya lubang, sedangkan Baloq artinya Buyut, dengan demikian beliau mengatakan diksi yang benar adalah bebaloq yang artinya buaya, dan penyebutan yang benar adalah Loang Bebaloq dan tafsir loang baloq itu sendiri lebih condong kepada lubang buaya karena di areal makam tersebut terdapat banyak buaya pada zaman dahulu dan ditumbuhi sebuah pohon beringin yang memiliki lubang tempat berdiam dirinya buaya yang konon berumur ratusan tahun.
Selain wisata alam, Loang Baloq dijadikan wisata sejarah dan wisata religi dimana ada tiga makam yang dikeramatkan yaitu diantaranya makam Maulana Syeikh Gauz Abdurrazak, Makam Datuk laut, dan makam Anak Yatim. Yang hingga sampai saat ini para peziarah yang datang untuk berziarah dan berdoa.