Bukit Batu Basi menyimpan kisah yang belum banyak diketahui masyarakat. Bukit Batu Basi mengandung budaya dan perjuangan. Bukit Batu Basi menjadi sasaran penelitian/eksploitasi perusahaan karena sumber daya yang terkandung di dalamnya. Namun, upaya tersebut dapat digagalkan demi kelestarian alam dan sumber kehidupan masyarakat.
Tak hanya keindahan alamnya, Bukit Batu Basi juga dikenal dengan tempat bersejarah dengan kisah keramat diantaranya seperti budaya Bakaua, peninggalan Surau Tuo, dan batu yang konon ketika dibakarkan kemenyan dapat mengeluarkan air. Sehingga Bukit Batu Basi tak hanya sebagai salah satu Cagar Alam yang ada di Nagari III Koto, Bukit Batu Basi juga menjadi Cagar Budaya dengan kisah sejarah dan eksistensinya.
Bukik Batu Basi merupakan sebuah bukit yang berada di Nagari III Koto yang bentuknya seperti kerucut terbalik. pada bagian pinggang bukit hingga ke puncak bukit ditumbuhui oleh tanaman pinus dan ilalang.
Konon katanya di sini ada legenda yang disampaikan turun temurun bahwa ada sebuah batu yang mengeluarkan air dan hanya dapat dilihat oleh mereka yanb bersifat ikhlas. Tak hanya itu, masyarakat juga mempercayai ada sebuah batu yang bisa berpindah tempat. Masyarakat biasa menyebutnya "Batu Gilo" (Batu Gila).
Masih ada beberapa hal tak terduga lainnya mengenai bukit batu basi. Salah satu legenda yang terkenal adalah yang mana dulunya puncak bukit ini runcing. Namun, karena ada perperangan antara Gunung Marapi dengan Bukit Batu Basi, menyebabkan puncak Bukit Batu Basi terpotong dan potongan puncaknya tersebut terlempar ke Aua Sarumpun. Sebagian besar masyarakat meyakini legenda tersebut karena jika dilihat, puncak Bukit Batu Basi memang nampak terpotong. Dan jika dihubungkan dengan bagian puncak yang ada di Aua Sarumpun memang nampak akan menjadi kesatuan yang utuh.