Tikar yang terbuat dari bambu kecil/ nyiru, biasa disebut Ampa’ atau Ale yang digunakan dalam ritual Adat seperti Rambu Solo’ dan Rambu Tuka’ untuk tempat duduk atau istirahat para keluarga atau tamu dalam acara tersebut.
bibit dari tuyu ini diambil dari rawa-rawa atau semak yang ada di sekitaran kampung ini yang tumbuh dengan sendirinya. Kemudian dapat dipindahkan untuk ditanam kembali di sawah dan pemeliharaannya selama 3 bulan baru di panen.
Sehabis panen, tuyu yang diambil dari sawah, terlebih dahulu di jemur dan dilumuri dengan abu gosok sebelum memasuki proses penjemur selama 1 hari. Selanjutnya proses pembuatan ale sebelum dianyam, dimulai dari tuyu awalnya diandi’ (diluruskan dengan cara digosok sampai halus) dengan menggunakan kayu atau bambu dengan ukuran kecil. Selanjutnya memulai penganyaman pada bidang pertama tikar dengan paranduk / memulai kemudian di arrai,manggarai/merapikan barisan anyaman dan di akhiri dengan di pasituang dilitan khusus jika bahan tuyu sudah pendek demikian selanjutnya hingga bidang terakhir ale/tikar dengan pasandan.