Amping Parak Memiliki Lahan Mangrove lebih kurang 10 ha. Menyusuri mangrove tersebut menjadi atraksi menarik bagi peminat wisata khusus. Wisatawan dapat menyaksikan ekosistem yang ada di dalamnya, misalnya mengenali berbagai jenis mangrove, mengenali berbagai jenis burung yang bersarang di sana.
Saat ini, bahkan kawasan mangrove di Konservasi Penyu Amping Parak juga sangat diminati oleh para peneliti terutama mahasiswa program S1 hingga S3. Nah, bila anda tertarik ingin merasakan sensasi dari atraksi susur mangrove, maka datanglah ke Konservasi Mangrove Amping Parak.
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS Laskar Turtle Camp (LTC), Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat gencar sosialisasikan pentingnya menjaga mangrove dan manfaat mangrove bagi kehidupan. Sosialisasi dilakukan pada kunjungan-kunjungan resmi pemerintah maupun kunjungan masyarakat umum ke Kawasan Konservasi Penyu Amping Parak, termasuk atraksi menanam mangrove.
Sepriadi (40), Staff Khusus LTC yang membidangi perawatan dan pembibitan mangrove (5/1/2020) haridman.blogspot.com menyebutkan, LTC menyediakan paket kunjungan khusus edukasi terkait mangrove. "Paket edukasi mangrove ini cukup diminati oleh lembaga pendidikan dan pemerintah. Khusus paket edukasi mangrove ini, kami memang hanya berbicara tentang fungsi mangrove dan upaya menjaga kelestarian mangrove," ungkapnya.
Pada Bulan Desember 2019 tercatat ada enam paket kunjungan resmi dalam bentuk studi banding ke Kawasan Konservasi Penyu Amping Parak. Seluruh paket kunjungan itu diedukasi tentang mangrove.
Manfaat Ekosistem Mangrove
Disebutkannya, manggrove memiliki banyak manfaat bagi kehidupan misalnya sebagai rumah baru bagi berbagai jenis burung. "Secara teori 147 jenis burung akan tertarik datang ke mangrove," katanya.
Pada beberapa wilayah, buah mangrove dijadikan bahan sirup, dodol dan sejumlah makanan ringan lainnya. Sementara, batang daun dan bagian lainnya dijadikan sebagai bahan obat-obatan. "Disisi lain, mangrove dapat menurunkan kadar karbon dioksida diudara dan menetralisir bahan kimia jahat yang mencemari rawa pantai," unkapnya
Batangnya, dijadikan bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga. "Dan yang paling populer saat ini adalah, mangrove dijadikan sebagai tempat rekreasi atau ekowisata. Dikawasan ekowisata mangrove daspat disaksikan air laur dapat distrilkan oleh mangrove," ungkapnya.