Ritus adalah tata cara pelaksanaan upacara atau kegiatan yang didasarkan pada nilai tertentu dan dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terusmenerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain, berbagai perayaan, peringatan kelahiran, upacara perkawinan, upacara kematian, dan ritual kepercayaan beserta perlengkapannya. Aktivitas dalam ritus memiliki karakteristik, yakni: Pertama, aktivitas ritual bersifat formal yang terlihat dalam ekspresi, bahasa, gerak, perilaku yang terkait dengan hirarki sosial. Kedua, ritus bersifat tradisional artinya berkaitan dengan tradisi atau budaya yang telah diwariskan turun temurun dan dilakukan berulang-ulang. Bentuk tradisional terlihat dalam penggunaan kostum, bahasa yang berfungsi mempertahankan identitas dan otoritas masyarakat tradisional. Ketiga, kualitas dari ritus tersebut bervariasi. Keempat, ritus sangat menekankan aturan, tradisi dan hal yang bersifat tabu, termasuk juga cara berpakaian, bahasa dan gerak. Kelima, ritual menekankan simbol-simbol sakral. Hal ini nampak dalam simbol yang berkaitan dengan aspek kolektif dan identitas masyarakat, misalnya mengekspresikan nilai dan sikap terhadap benda yang dianggap sakral dan mengacu pada tempat, bangunan dan manusia. Keenam, pertunjukan atau performance, yang bersifat dramatis dan merupakan tindakan simbolis yang dilakukan secara sadar di depan umum. Hal ini dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan berupa gambar visual, suara, gerak untuk meyakinkan orang lain, sehingga mereka dapat menerima kebenaran aktivitas tersebut melalui simbol-simbol sakral.