ADAT ISTIADAT DESA ALIYAN
Masyarakat Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi menggelar tradisi Keboan Aliyan. Ribuan orang memadati tradisi adat ini untuk menyaksikan ritual permohonan kelimpahan hasil bumi kepada Tuhan YME.
Keboan Aliyan ini dilaksanakan setiap bulan Suro-penanggalan Jawa. Sejumlah petani kerasukan roh gaib dan bertingkah layaknya kebo (kerbau). Mereka lalu berkeliling empat penjuru desa. Sesekali, belasan "kerbau" itu nyemplung di kubangan layaknya kerbau.
Warga desa sangat antusias menyambut tradisi ini. Mereka bergotong royong menyiapkannya. Mulai dari bahu membahu menyiapkan ragam kebutuhan untuk ritual, hingga membangun gapura dari janur yang digantungi hasil bumi di sepanjang jalan desa sebagai perlambang kesuburan dan kesejahteraan. Kenduri massal pun digelar sebagai tanda dimulainya ritual.
Menurut sejarahnya, Buyut Wongso Kenongo, pendiri cikal bakal Desa Aliyan, sekitar abad 18 mendapatkan wangsit untuk melakukan ritual tolak bala kebo-keboan agar mayarakat desa terhindar malapetaka serta hasil yang melimpah. Buyut Wongso Kenongo memiliki dua putra yakni Buyut Pekik dan Buyut Wadung. Buyut Pekik menjadi leluhur masyarakat Desa Aliyan, sementara Buyut Wadung menjadi leluhur Dusun Sukodono, Desa Aliyan. Warga beda keturunan ini hingga sekarang tidak bisa akur dalam segala hal.
Kerbau adalah sebagai mitra petani untuk menggarap sawah , Adat ritual adat Keboan ini adalah perayaan yang dinantikan warga, kami semua bergotong royong menyiapkannya.
Keboan ini dimulai sejak pagi, yang diawali dengan selamatan di empat penjuru desa (ider bumi). Bersamaan itu, sejumlah petani yang yang telah kerasukan siap menjalani ritual
Keboan. Mereka lalu berkeliling desa mengikuti empat penjuru mata angin. Saat berkeliling desa inilah, para "kerbau" itu bertingkah layaknya siklus cocok tanam, mulai dari membajak sawah, mengairi, hingga menabur benih padi .
Berbagi adat istiadat Desa Aliyan yang sudah hilang atau punah dan pelakunya banyak yang telah meninggal dunia . Yaitu Adat Punjari Kumoro , Gitikan , tajen , Wayang Takul dan gedogan . Adat istiadat tersebut telah terkikis oleh jaman . Akan tetapi adat Tulupan warisan dari Mbah Bayut Ki kidang garinsing masih di lestarikan oleh warga masyarakat Desa Aliyan .
Ciri khas tradisi budaya ini sebagai identitas yang membedakan buday Banyuwangi denganbudaya daerah lainnya. Agar tradisi ini terus berkembang Pemerintah akan mendorong dan mengembangkan atraksi daerah ini menjadi daya tarik wisatawan yang datang ke Banyuwangi .
Mystic , Magic dan Unique adalah ciri khas Ritual adat Keboan Aliyan Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi .