Piaynemo di Kepulauan Fam merupakan daya tarik wisata yang sudah dikenal mendunia dan berlokasi di tiga kampung yaitu Saukabu, Saupapir, dan Pam. Nama Piaynemo sendiri memiliki makna dalam bahasa Biak Beteu Raja Ampat yakni terdiri atas dua suku kata Pyai dan Nemo. Pyai berarti Toki atau tumbuk dan Nemo artinya hulu parang atau sejenisnya. Dengan demikian Piaynemo (dari kata aslinya Pyainemo) memiliki arti menoki atau menumbuk hulu parang.
Berdasarkan keyakinan, Piaynemo adalah pulau persinggahan bagi para nelayan atau pelaut yang hendak memperbaiki semua perkakas baik itu parang atau sejenis yg dipakai untuk mencari ikan. Oleh sebab itu, masyarakat Kepulauan Fam secara adat memastikan agar kepemilikan Pulau Piaynemo tidak diberikan kepada perorangan melainkan hanya untuk kepentingan masyarakat ke 3 kampung. Dengan nilai inilah, generasi muda Kepulauan Fam memanfaatkan sumber daya Piaynemo untuk kepentingan Pendidikan dengan lahirnya LSM Peduli Pendidikan Pambemuk yang dipercayakan sampai saat ini untuk mengelola aset yg ad di Pulau Piaynemo.
LSM Peduli Pendidikan Pambemuk merupakan kelompok kolaborasi dari 3 kampung untuk mengelola Piaynemo secari bergantian per 3 bulan untuk menjaga kebersihan, keamanan, serta memandu tamu yang berkunjung di Piaynemo. Selain kelompok LSM, penduduk 3 kampung pun memiliki jadwal per minggu untuk bergantian berjualan di lokasi Piaynemo sehingga manfaat yang dirasakan dari pengelolaan Piaynemo pun turut dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Produk jualan masyarakat berupa kelapa muda, makanan dan minuman ringan, dan produk buatan kampung seperti Virgin Coconut Oil (VCO), Sabun dari Kelapa, Massage Oil, Hand & Body Lotion, EcoPrint, dan sebagainya.