Desa Munduk merupakan bagian dari Catur Desa atau masyarakat Adat Dalem Tamblingan. Masyarakat Adat Dalem Tamblingan merupakan masyarakat yang memuliakan air. Ritual dan keyakinan masyarakatnya disebut Piagem Gama Tirta, yang tidak lepas dari keseharian masyarakat setempat yang mayoritasnya merupakan masyarakat agraris dan memanfaatkan rembesan air danau Tamblingan. Hutan di sekitar Danau Tamblingan, oleh masyarakat Adat Dalem Tamblingan diberi nama Alas Merta Jati, sumber kehidupan yang sesungguhnya. Hutan ini adalah penangkap dan penyimpan air, air dari hutan ini kemudian mengalir ke tanah-tanah pertanian dan perkebunan di Desa Munduk. Sebagai bentuk syukur atas keberlimpahan air, masyarakat Catur Desa menggelar ritual Karya Alilita. Ritual ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Hanya saja, prosesinya sangat panjang. Sebab dilaksanakan berdasarkan perhitungan sasih dari Tilem Kasa sampai Purnama Kalima. Ritual inipun telah dilakukan secara turun-temurun sejak ratusan tahun silam. Peristiwa ini secara tidak langsung telah mempengaruhi kehidupan masyarakat di Desa Munduk dalam kehidupannya berkesenian dan berbudaya. Sehingga saat ini Desa Munduk dikenal sebagai pusat kesenian dan pertunjukan di kawasan catur Desa.