Bukit Paralayang Kemuning merupakan salah satu destinasi wisata olahraga terbang layang. Olahraga yang terbilang ekstrim bagi sebagian orang. Namun, dapat menjadi olahraga yang seru bagi pecinta olahraga ekstrim. Tempat ini berada di daerah perkebunan teh Kemuning yang memiliki keindahan bentang alam perbukitan.
Wisatawan akan diajak melayang melintasi hijaunya kebun teh di Kemuning. Udara yang sejuk akan langsung menerpa ketika wisatawan terbang dengan paralayang. Tidak hanya itu, berbagai aktivitas juga dapat tersedia. Mulai dari menyaksikan indahnya pemandangan, berkemah, hingga berfoto berlatar perbukitan hijau berselimut tanaman teh.
Objek wisata ini menawarkan pemandangan yang sangat indah. Sejauh mata memandang, hamparan hijau tersaji bak permadani yang indah. Ditambah dengan rerumputan, pepohonan, serta kebun teh yang hijau begitu menyejukkan mata. Apalagi, berpadu dengan birunya langit dan putihnya gumpalan awan yang indah.
Objek wisata ini berada di ketinggian 1.300 mdpl. Tentunya, udara yang ada di sini sangatlah sejuk. Sesekali, angin menerpa membawa kesejukan yang tiada tara. Namun, wisatawan juga perlu mengenakan pakaian hangat supaya tidak kedinginan di atas sini.
Pemandangan pemain paralayang yang sedang terbang tandem menjadi hiburan tersendiri. Melihat paralayang berwarna-warni, terbang menghiasi ketinggian tempat ini. Terlihat dari kejauhan, seperti burung yang terbang melintasi angkasa. Indah, sejuk, damai, menjadi perpaduan yang tepat ketika mengunjungi tempat ini.
Paralayang memang olahraga yang belum terlalu banyak penggemar terutama bagi wisatawan umum. Pasalnya, olahraga ini terbilang ekstrim dan tidak mudah. Pemain harus bisa terbang menggunakan paralayang dari ketinggian bukit. Angin dan arah angin sangat menentukan terbangnya parasut.
Wisatawan mesti memiliki kemampuan untuk mengemudikan parasut dan mengendalikan parasut di tengah kencangnya angin. Mulai dari ketika akan terbang, wisatawan harus berlari menuruni bukit sambil menerbangkan parasut. Cukup sulit apalagi jika angin yang menghembus tidak beraturan dan kecepatannya pun terlalu tinggi. Begitu juga jika anginnya sangat pelan, tentu akan sulit menerbangkan parasut.
Saat akan turun pun, harus dapat mengatur laju parasut supaya berhasil mendarat. Karena jika salah posisi dan gagal mendarat, bisa mengakibatkan resiko cedera. Olahraga ini terbilang ekstrim, karena pemain akan diajak terbang di ketinggian puluhan meter. Namun sesuai dengan pemandangan yang akan didapat yaitu hamparan hijau perbukitan di bawahnya.
Bagi yang belum mahir melakukan paralayang namun ingin merasakan, jangan khawatir. Karena di tempat ini, terdapat instruktur yang siap menemani wisatawan untuk melayang. Biayanya untuk melayang selama 10 – 20 menit yaitu sekitar Rp 300.000-Rp 400.000. Wisatawan nantinya akan terbang tandem bersama instruktur.
Wisatawan bisa datang pada saat pagi buta untuk menyambut indahnya matahari terbit. Di sini, pemandangan matahari terbitnya begitu memukau. Karena berada di ketinggian, sebelum matahari terbit, kabut akan menyelimuti. Kemudian, perlahan sinar matahari akan menyapu kabut dan mengganti warna langit menjadi kuning keemasan.
Selanjutnya pengunjung dapat mengabadikan moment matahari terbit ini dengan berfoto. Yang terpenting, kamera sudah di set sehingga ketika matahari terbit, sudah siap untuk berfoto. Karena momen matahari terbit ini tidaklah lama.
Selain dapat menyaksikan matahari terbit, objek wisata ini juga menawarkan pemandangan indah matahari terbenam. Dari sisi barat bukit, wisatawan dapat menanti matahari kembali ke peraduan. Sama halnya dengan matahari terbit, momen ini tidaklah lama. Ada baiknya kamera sudah di set sehingga ketika pemandangan indah matahari terbenam tampil, sudah siap berfoto.
Sedangkan di sisi barat ini wisatawan akan menyaksikan matahari yang mulai meredup. Bentuknya yang bulat sempurna mulai tampak dengan indah. Warna oranye memenuhi bulatan di matahari. Ditambah dengan langit sekitar yang biru telah berganti dengan warna oranye.
Beberapa pengunjung tampak berfoto dengan gaya unik berlatar matahari. Ada yang seolah memegang matahari, atau menjadikan matahari sebagai objek yang lain. Bermain siluet juga menjadi gaya favorit lain wisatawan. Sehingga hasil foto tampak begitu artistik.
Wisatawan yang ingin menikmati wisata malam, dapat mencoba berkemah di bukit ini. Di sini, terdapat camping ground dengan harga terjangkau. Yaitu hanya Rp 10.000/orang, dengan peralatan kemah sendiri.
Pada saat malam hari, wisatawan dapat menyaksikan gemerlapnya lampu-lampu perkotaan di bawah area perbukitan. Terutama Kota Solo dan Karanganyar tampak bersinar seperti bintang-bintang dari bukit. Tampak sunyi dari bukit, namun bersinar begitu terang.
Jika cuaca sedang bagus, tak hanya lampu perkotaan yang bersinar. Wisatawan juga dapat menyaksikan indahnya gemerlap bintang di langit. Indahnya langit malam bertabur bintang jarang bisa dinikmati dari daerah perkotaan. Oleh karena itulah, pemandangan indah ini sayang jika terlewat begitu saja.