Atraksi ini juga menggambarkan pria adalah sosok yang kuat sebagai penjaga dan mempunyai wibawah seorang laki-laki dalam mempertahankan sesuatu yang menjadi miliknya.
Atraksi ini dimainkan dengan cara berpasangan dimana para pria saling beradu pukul menunjukkan kekuatan. Atraksi ini biasa dilakukan sehabis musim panen ketika panen berhasil dan sebagai bentuk bersyukur kepada Tuhan.
Para pria saling pukul memukul dengan kekuatan, namun tidak menimbulkan dendam. Pukulan-pukulan tersebut menandakan usaha kerja keras mereka yang menghasilkan hasil panen yang berlimpah.