Pacu Jawi merupakan wadah untuk meingkatkan harga jual sapi sekaligus meningkatkan kesehatan sapi. Dalam tradisi Pacu Jawi, ada perpaduan tradisi arak-arakan pembawa dulang yang biasa disebut "Manjujuang Talam" yang berisi makanan untuk Makan Bajamba (Makan Bersama).
Tradisi Pacu Jawi memiliki filosofi yang unik, yaitu menggambarkan pimpinan dan rakyat biasa dapat berjalan bersama. Dalam pacuan, sapi yang digunakan dua ekor. Pemenang perlombaan bukan dari peserta yang dapat berlari lurus. Dalam perlombaan ini sebenarnya tidak ada lawan. Konon, cara ini dilakukan agar tidak terjadi taruhan.
Kegiatan Pacu Jawi biasanya dilakukan pada satu hari dalam seminggu selama 3-5 minggu yaitu pada hari Sabtu. Jawi yang menjadi pemenang lomba akan naik harga jualnya menjadi dua kali lipat dan menjadi kebanggaan pemiliknya. Untuk agenda Alek Pacu Jawi dilaksanakan secara bergiliran di nagari-nagari yang ada di Tanah Datar.
Alek Pacu Jawi tidak hanya menarik perhatian warga lokal, tapi juga para pelancong dan wisatawan manca negara.