Belajar pada dasarnya merupakan upaya manusia untuk bertahan hidup yang merupakan usaha berkelanjutan. Dengan memposisikan pusat pembelajaran sebagai pariwisata keberlanjutan, kami mencoba mendorong inovasi, contohnya dengan beberapa program pendidikan gratis. Beberapa transfer ilmu yang bisa diajarkan langsung oleh warga desa wisata di Omah Paseduluran ini termasuk belajar menanam jamur, praktek beternak ikan di kolam biofolk, belajar beternak sapi perah. Selama ini, pembangunan Omah Paseduluran memperhatikan lingkungan dalam rangka praktik berkelanjutan, Omah Paseduluran adalah area terbuka yang digunakan untuk pendidikan ketahanan pangan terpadu. Satu contoh aktivitas yang saat ini banyak diminati pengunjung adalah belajar pengelolaan sampah, inovasi yang kami tawarkan adalah mengubah sampah menjadi bisnis yang menguntungkan.
Pengembangan Omah Paseduluran tidak bisa lepas dari pembangunan Omah Pinter, keduanya dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan, pertama adalah memberikan pendidikan non-formal, kedua adalah sebagai pusat informasi daya tarik yang ditawarkan oleh destinasi wisata, dan yang ketiga adalah menyediakan tempat untuk pertemuan bagi mereka yang membutuhkan.
Program-program yang ditawarkan ini diharapkan berkontribusi pada pendidikan, tidak hanya untuk melatih mereka untuk lulus ujian sekolah, tetapi implementasinya dimaksudkan untuk memfasilitasi pembelajaran keterampilan baru yang berkontribusi pada satu pertumbuhan kehidupan. Implementasinya juga diterapkan dalam tujuan masyarakat yang berkelanjutan, setelah mengunjungi Omah Paseduluran dan Omah Pinter, diharapkan mereka mengetahui misalnya pertanian terpadu, menjaga ketahanan pangan dan gizi dan sadar lingkungan hijau, dan tidak serakah pada sumber alam yang terbatas. Pertanian terpadu juga menjawab masalah konsumsi dan mendukung produksi pangan yang bertanggung jawab. Warga akan tetap memiliki makanan meskipun ada krisis berkepanjangan, salah satunya karena kami memproduksi sendiri beras, ikan, susu, dan banyak bahan makanan pengganti.