Tradisi nganggung sepintu sedulang dilaksnakan ketika Perayaan Hari Besar Agama Islam dan Nasional. Selain itu tradisi nganggung ini juga sering di lakukan dalam rangka kegiatan kematian di rumah warga yang meninggal dunia yang dikenal nige (tiga hari), nujuh (tujuh hari), nyelawe (25 hari), empat puluh (40 hari), nyeratus (100 hari kematian) dan nyenaon (1 tahun kematian). Sajian dalam nganggung sepintu sedulang berupa makanan seadanya seperti makanan nasi dan lauk, kue, buah-buahan. Wisatawan bisa menikmati hidangan secara gratis ketika acara berlangsung.