Di Sulawesi selatan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tradisi, alasan estetika, maupun kesehatan lazim menggunakan beragam tumbuhan sebagai bahan pewarna. Misalnya daun Suji atau pandan Suji (Dracaena angustifolia) sebagai penghasil warna hijau pada makanan. Demkian halnya menggunakan daun Tarung (Indigofera) untuk mendapatkan warna hitam pada benang yang akan di tenun. Menggunakan kayu Sappang (Caesalpinia sappan L ) untuk mewarnai air minum. Serta beragam warna lain yang dulu lazim ditemui dan dimanfaatkan di masyarakat Bugis-Makassar dan nusantara.
Sayang beberapa jenis ini tanaman penghasil warna alami telah jarang ditemui di sekitar kita, atau jika masih ada tumbuhannya jarang dimanfaatkan sehingga pengetahuan dan tradisi ini terancam hilang.
Untuk memperkenalkan kembali dan mendorong pelestarian pada jenis tanaman pewarna alami. Kebun Denassa mengajak tamu berinteraksi langsung dengan jenis-jenis ini. Bisa mencoba sendiri beberapa jenis pewarna alami dari tanaman yang telah diselamtkan di area konservasi, salah satunya daun yang dipakai perempuan zaman dulu mewarnai atau mengincui bibir ketika berdandan atau akan menghadiri hajatan (pesta)