Gunung Kalang Bau (Kalang Bahu) berada di Tanjung Kalang Bau yang tepat berada di sebelah Utara objek wisata Tanjung Batu Pemangkat. Tidak jauh dari lokasi Gunung Kalang Bau terdapat sebuah pulau kecil yang indah bernama Pulau Belacan.
Secara administratif, Gunung Kalang Bau berada di Desa Jawai Laut, Kecamatan Jawai Selatan (Sambas - Kalimantan Barat). Tidak hanya menghadirkan keindahan pemandangan indah dari atas gunung, juga terdapat pantai yang masih alami dan memiliki segudang sejarah masa lalu.
Kawasan Kalang Bau dahulunya menjadi lokasi pengintaian dan sekaligus sebagai benteng pertahanaan sejak era Kesultanan Sambas. Dan ketika masuknya kolonial Belanda pun juga difungsikan sama, yakni untuk pengintaian, karena memang lokasinya yang sangat strategis sebagai keluar masuknya kapal dari laut dan Sungai Sambas.
Benteng pengintaian peninggalan kolonial Belanda ini masih bisa ditemukan hingga saat ini. Benteng sejarah ini dapat menampung 3 – 5 orang serdadu, berbentuk tabung yang dilengkapi dengan dua buah lubang pengintai.
Selain itu, juga terdapat sebuah kenceng ( periuk ) besar yang terbuat dari besi dan merupakan wadah untuk menanak nasi. Lokasi tersebut dahulunya merupakan tempat persediaan konsumsi bagi serdadu-serdadu Belanda yang berjaga-jaga / melakukan pengintaian terhadap keluar masuknya kapal-kapal di muara Sungai Sambas.
Di sisi lain, terdapat sebuah makam tua yang telah berumur lebih dari 2 abad, yaitu makam ulama Syech Ali Abubakar, seorang penyiar agama Islam di daerah Kesultanan Sambas. Ulama ini berasal dari daerah Kelang ( Malaysia ) dan lebih dikenal dengan nama Guru Ali. Dan dari sinilah penamaan Gunung Kalang Bau berasal.
Kalang berasal dari kata daerah kelahirannya yaitu Kelang, sedangkan kata Bau berasal dari bau harum yang dipancarkan di sekitar makam tersebut