Panglukatan diawali dengan piuning (ijin) kepahadapan Tuhan Yang Maha Esa melalui manifestasinya air Danau Tamblingan yang akan dipakai untuk menyucikan sepuluh kekotoran yang ada didalam raga manusia, dimana akan ditangani oleh jro mangku (pendeta adat) pengempon pura yang ada di areal danau. Dengan air suci danau Tamblingan raga dibersihkan dengan cara diminum 3 kali, diraupkan kewajah 3 kali, dan disiratkan keseluruh tubuh 11 kali dimana air danau tamblingan dicampur dengan 11 jenis bunga dan teratai merah ataupun putih. Setelah proses pembersihan air suci danau tamblingan dilanjutkan dengan persembahyangan untuk mengucapkan rasa terimakasih atas kemuliaan tuhan dengan matefestasi air suci danau tamblingan.