Jembatan Jerambah Gantung yang dibangun Pemerintah Kota Pangkalpinang mengusung tiga konsep yaitu menghargai masa lalu (honoring the past), merayakan masa kini (celebrating the present), dan merangkul masa depan (embracing the future).
Berdasarkan konsep tersebut, menghargai masa lalu menjelaskan Jembatan Jerambah Gantung merupakan aset peninggalan Pemerintah Belanda sejak tahun 1938 seperti yang tertulis disalah satu bagian Jerambah Gantung yang lama. Hal ini tentunya memiliki nilai sejarah yang panjang dan wajib untuk dihargai.
Melihat sejarah pembangunan jembatan tersebut, bermula sejak tahun 1938, Pemerintah Hindia Belanda membangun jalan raya yang menjadi penghubung antar wilayah Pangkalpinang dan Merawang. Disamping itu pemerintah Belanda juga telah mendirikan pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 1917 di Kelurahan Tanjung Mantung – Belinyu. Saluran listrik tersebut digunakan untuk penerangan seluruh Pulau Bangka mulai dari perumahan penduduk, jalan, serta menjadi sumber tenaga bagi beroperasinya tambang timah di Pulau Bangka.
Pada 1927, Pemerintah Belanda mulai menerapkan mekanisasi dalam penambangan timah termasuk melakukan peleburan timah menggunakan oven berpendingin air (Oven Vlanderen) menggunakan tenaga listrik yang sering disebut “puput” oleh warga Pulau Bangka. Hal ini menjadikan Merawang menjadi lokasi pendirian pembangkit listrik selanjutnya oleh pemerintah belanda yang berguna untuk mensuplai aliran listrik bagi penambang timah tersebut.
Jaringan listrik dengan kabel udara disambungkan dari pusat tenaga listrik Merawang kemudian disalurkan ke seluruh daerah Pangkalpinang melalui daerah Air Kerabut. Dengan alasan keselamatan penduduk, pemerintah belanda membangun jaringan-jaringan listrik bertegangan tinggi agar tidak melewati perkampungan yang ada di Pangkalpinang. Jaringan listrik antar wilayah dibangun dengan jarak yang tidak terlampau jauh. Demi kegunaan sebagai jalur inspeksi yang bertujuan untuk pengawasan dan pemeliharaan kabel udara dan tiang listrik, pada tahun 1938 dibangunlah Jembatan Jerambah Gantung yang melintas diantara rawa-rawa dan sungai oleh Pemerintah Belanda yang letaknya di wilayah Air Kerabut yang merupakan salah satu anak dari Sungai Pandek.