Bangunan pada sumber air baku dikaki Gunung Mangkol dibangun pada tahun 1927.
Ketika itu J.E. Edie yang bertugas sebagai Residen (1925-1928M) memerintahkan untuk melakukan penelitian guna mencari sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pangkalpinang.
Dari pencarian tersebut didapat tiga sumber yang diajukan, yaitu: dari Gunung Doel, Sungai Nyelanding (daerah Kimak) dan Gunung Mangkol.
Atas saran seorang ahli bernama Bas Van Hout mengatakan bahwa air dari Gunung Mangkol adalah yang paling layak. Dengan perbandingan bahwa sumber dari Gunung Doel, debitnya terlalu sedikit sedangkan sumber dari sungai Nyelanding tingkat kekeruhannya diatas ambang untuk digunakan sebagai air minum. Sehingga diputuskan air dari Gunung Mangkol adalah yang paling pas.
Air dari kaki gunung mangkol ini dialirkan hingga Watertoren di Bukit Baru (dulu bernama Kampung Bukit) yang dibangun pada tahun 1932 untuk memenuhi 11.970 orang di pangkalpinang yang dikerjakan oleh Aannemer (kontraktor) Lindeteves Stokvis dari Betawi.