Kegiatan Hajat Huluwotan dimulai dengan berjalan bersama menuju sumber mata air, sebagai tanda persatuan dan kesadaran akan pentingnya sumber air. Dalam ritual ini, masyarakat menyembelih kambing hitam jantan yang dipilih khusus, simbolisasi pengorbanan untuk alam. Aneka hasil panen, termasuk umbi-umbian, padi, pisang, dan palawija, diiringi dengan pembawaan nasi tumpeng yang melambangkan kemakmuran dan syukur. Keseluruhan komunitas berkumpul untuk berdoa dan menikmati hidangan bersama di areal huluwotan, memperkuat ikatan sosial dan spiritual mereka.
Acara diakhiri dengan festival rakyat, memperlihatkan kekayaan seni budaya masyarakat melalui pagelaran wayang golek, sebuah bentuk seni pertunjukan tradisional yang menarik dan penuh makna. Festival ini tidak hanya sebagai hiburan, tapi juga sarana pendidikan dan pelestarian budaya, menghubungkan masyarakat dengan warisan dan lingkungan mereka. Hajat Huluwotan merupakan contoh sempurna bagaimana tradisi dan kebersamaan bisa berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan budaya.