Cara memainkan wahana budaya ini yaitu Dalam permainan ini, secara beregu-regu sekitar 4-6 orang. Misalnya Regu A dan Regu B. Setiap peserta masing-masing memiliki Asing lengkap dengan talinya. Asing merupakan alatnya, sedangkan Pasing merupakan permainannya. Misalnya Regu yang pertama melempar adalah regu A. Apabila orang pertama melempar salah maka tidak akan mendapat poin (0) Apabila dapat melempar tepat sasaran tapi Asingnya tidak berputar, sedangkan yang dilempar masih berputar, maka tidak akan mendapat poin (0). Apabila kedua-dua Asing tersebut sama-sama masih berputar setelah di lempar dan Asing pelempar duluan mati/berhenti, maka tidak ada poin (0), tapi sebaliknya kalau Asing pelempar masih hidup sedangkan Asing lawan sudah mati, maka si pelempar akan mendapat poin (1). Jikalau pelempar dapat melempar tepat sasaran dan kedua Asing tersebut langsung mati, pelempar dapat poin (1). Yang di sebut mati, hidup merupakan Asing yang tidak berputar. Dalam penilaiannya dilakukan untuk satu kali (1x) pelemparan. Demikian seterusnya sampai peserta Regu A selesai melempar. Baru regu yang satunya (regu B). Untuk menentukan yang menang, di hitung berapa orang yang dapat poin terbanyak. Selain itu, Pasing ini digunakan apabila padi sudah mulai tumbuh. Kaitannya dengan padi yang tumbuh, supaya akar tidak melilit di pokok padi. Karena Asing ini, di lilitkan dengan tali untuk di mainkan.