Kemah Konservasi akan dilaksanakan di Desa Wasuemba. Kegiatan ini mengedukasi masyarakat untuk nelestarian lingkungan terutama menjaga kepunahan terumbu karang agar biota laut yang ada di bawah laut Wasuemba tetap terjaga. Kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahun pada Juli.
Prinsip kearifan lokal oleh masyarakat Wasuemba mengenalnya dengan nama Nambo (laut)
dan Pangkolo (darat) menjadikan wilayah Wasuemba dan sekitarnya mendapat perlindungan
dari masyarakat adat lokal sehingga pemanfaatan sumberdaya dapat berkelanjutan
(sustainable). Praktek pemanfaatan sumberdaya laut yang dikenal dengan sistem KaOmbo
adalah merupakan salah satu cara mempertahankan sumberdaya tetap lestari dan tetap
terjaga dengan baik. Keindahan wilayah pesisir di sepanjang Desa Wasuemba
menjadikannya tujuan wisata bahari di Kabupaten Buton cukup potensial untuk dapat
dikembangkan. Potensi lainnya yang tidak kalah penting dalam memajukan pariwisata di
Desa Wasuemba adalah jejak peninggalan budaya dan sejarah Kerajaan/Kesultanan
Buton dimasa lalu yang hingga kini masih tetap terpelihara dengan baik.
Kultur budaya dan kearifan local dalam pengelolaan sumberdaya laut dan
keanekaragaman hayati yang tersedia berikut potensi bentang alam pesisir di Desa Wasuemba cukup potensial sebagai daerah tujuan pengembangan wisata. Oleh karenanya
DFW (Destructive Fishing Watch) Indonesia bersama Burung Indonesia dengan dukungan
CEPF (Critical Ecosystem Partership Fund) telah melakukan intervensi program
pengelolaan perikanan skala kecil berbasis Masyarakat adat di Kabupaten
Buton. Salah satu capaian strategis yang diharapkan dari pelaksanaan program saat ini
adalah meningkatkan kapasitas generasi muda khususnya remaja dalam manajemen
pengelolaan lingkungan dan konservasi dengan tetap mengembangkan potensi wisata
Bahari berdasarkan kultur budaya dan kearifan local yang tetap terjaga dengan baik sampai
saat ini.
Tujuan diadakannya kegiatan Kemah Konservasi yaitu :
1. Memberikan pemahaman dan edukasi kepada generasi penerus pentingnya
menjaga ekosistem pesisir dan laut termasuk Biota ETP
2. Meningkatkan peran para pihak dalam memperkenalkan potensi wisata bahari, situs
sejarah, seni dan budaya.
3. Menanamkan dan menciptakan kecintaan bagi generasi pelajar terhadap potensi
sumberdaya khususnya dalam pengembangan wisata Bahari dan budaya.