Festival ini dilaksanakan pada masa tanaman padi sedang dalam keadaan mulai berisi, maka dari itu diadakannya ritual doa uler-uler dalam rangka memohon kepada Allah SWT agar supaya tanaman padi para petani tidak dimakan oleh hama, dan bisa berisi banyak sampai nanti harinya di panen. Ritual ini dilaksanakan oleh pemerintah desa beserta para petani dan juga masyarakat desa Teluk awur, yang berlokasi di punden desa (di makam Raden Ayu Roro Kemuning). Untuk pelaksanaan nya, pemerintah desa beserta para petani dan masyarakat desa akan berkumpul dipepunden desa untuk melaksanakan doa bersama, dan yang khas adalah jajanan yang dibawa oleh para peserta slametan yaitu jajanan yang terbuat dari tepung tapioka dan dibentuk menyerupai uler atau ulat. Dan setelah kegiatan doa bersama, maka seluruh peserta slametan akan menuju ke sawah untuk secara simbolis di pimpin oleh petinggi desa untuk menyawurkan jajanan tadi dengan harapan semoga tidak dimakan oleh hama.