Fahombo (Lompat Batu) adalah atraksi ketangkasan para pemuda yang berfungsi sebagai latihan untuk melompati pagar (öli) atau benteng pertahanan musuh jika terjadi perseteruan antar kampung. Tradisi ini masih lestari di banyak desa adat di Nias Selatan termasuk desa Hilisimaetanö.
Salah satu yang menjadi ciri khas Lompat Batu di Hilisimaetanö adalah, sang pelompat akan mencabut/ menghunus pedangnya pada saat ia melayang di puncak lompat batu. Karena pada jaman dulu, sesaat setelah berhasil melompati tembok pertahanan musuh, maka sang prajurit harus bersiap untuk menghadapi musuh yang berada dibelakang tembok tersebut.
Untuk menjaga keberlangsungan tradisi ini, di desa Hilisimaetanö terdapat sanggar Lompat Batu yang melatih para calon pelompat batu sedari dini. Anak-anak desa, akan berlatih secara berkala menggunakan replika Hombo Batu yang ukurannya lebih rendah.