Siraman Barongan adalah Ritual tahunan yang digelar setiap 17 Agustus bersamaan dengan peringatan Kemerdekaan RI tersebut dipusatkan di situs Mbah Bodho yang merupakan situs peninggalan zaman kerajaan Majapahit di Dusun Sendang , Desa Sendang, Kecamatan Sendang.
Tradisi yang konon telah berlangsung ratusan tahun tersebut dilakukan dengan cara menyiramkan air kembang yang diambil dari situs Mbah Bodho ke alat peraga seni barongan, dadak merak, maupun alat peraga seni tradisional lain yang menyerupai kepala naga.
Selain disiramkan ke setiap kepala barongan, air kembang yang diyakini masyarakat setempat memiliki tuah tersebut juga diminum para seniman barongan sebelum beratraksi dalam pawai budaya menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI di jalan raya Kecamatan Sendang. Peserta acra ritual ini adalah kelompok kesenian kuda lumping yang ada di kecamatan Sendang yang biasanya diikuti lebih dari 20 kelompok kesenian, Tujuan siraman barongan ini adalah untuk minta doa restu pada Yang Maha Kuasa agara masyarakat (Kecamatan) Sendang yang ada di Lereng Gunung Wilis ini diberikan selamat dan terhindar dari marabahaya.Siraman barongan tidak hanya diperuntukkan bagi kepala barongan yang berbentuk kepala naga, tetapi juga alat peraga seni lain seperti kuda lumping Jawa, jaranan senterewe, serta dadak merak.Usai ritual siraman, acara dilanjutkan dengan pawai budaya di sepanjang jalan raya Kecamatan Sendang.Menurut cerita tradisi siraman barongan memiliki keterkaitan dengan peristiwa sejarah kembalinya Prabu Tribuana Tungga Dewi ke Kerajaan Majapahit bersama seluruh bala pasukannya setelah menepi di lereng Gunung Wilis, persis di lokasi situs Mbah Bodho tempat dilakukannya ritual siraman.