Puti Sangka bulan dan Rajo Syahbandar adalah tokoh yang paling berpengaruh di zaman kerajaan pra Sejarah Republic Indonesia ,mereka adalah tokoh pejuang yang gigih dan gagah untuk memertahankan serta mendirikan daerah nya yang pada saat ini di namakan kabupaten Pasaman. Konon ceritannya dari berbagai sumber yaitu tokoh masyarakat di Nagari Sundata ,untuk menentukan wiliayah kekuasaannya mereka berhadapan dengan seorang raja bernama raja sangaik mauang, perjalananya sampai ke bukit dua belas arah utara,bukit ini bernama bukit dua belas karna meraka bisa saling berbicara dari bukit satu ke bukit yang lain, kemudian bukik satia tambangan,bernama bukit satia karna waktu mereka mau berjalan kearah selatan mereka bertemu dengan seorang yang bernama datuak majo disitu meraka bersumpah bahwa perjalan rajo syahbandar tidak boleh disampaiakn kepada siapapun, sumpahnya adalah sebagai berikut” jika perjalananya di sampaikan ke rajo sangaik mauang maka kateh indak bapucuk kabawah indak baurek” terus menuju tanjung medan bernama tanjung mendang karna waktu Puti sangka bulan di pinang oleh Rajo Syahbandar meminta Bangunan Sperti Anjuang Medan , dan seberang yang bernama siboghang malao,dari siboghang malao terus koto baru dan lubuak pancuang, bernama lubuk pancuang ada salah seorang yang di pancung lehernya terus naik ke daratan tinggi daerah sundata selatan yang bernama bukik banio,disinilah mereka meninggal dan di makamkan .