“Pal Jepang”, demikianlah nama sebuah bukit berketinggian 2.300 mdpl yang baru-baru ini dibuka sebagai salah satu destinasi wisata bertema Soft Trekking di wilayas Desa Wisata Sapit Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Bukit Pal Jepang adalah Soft Treaking yang menawarkan multi panorama bagi anda yang gemar menikmati destinasi wisata pendakian (climber).
Bagi anda yang gemar bertekking, Pokdarwis Langgar Pusaka Desa Sapit telah membuka Destinasi Wisata Bukit Pal Jepang yang berketinggian 2.300 mdpl sebagai salah satu tujuan wisata baru di kawasan pulau Lombok, khususnya di wilayah Lombok Timur. Wisata bukit yang satu ini berada di kawasan Desa Wisata Sapit dengan jalur pendakian yang cukup nyaman dan aman dengan berbagai panorama yang ditawarkannya.
Untuk mecapai puncak Bukit Pal Jepang, anda harus menempuh 4 fase perjalanan yang disetiap fase anda dapat meyaksikan panorama yang berbeda. Empat fase tersebut adalah; perjalanan melewati perkampungan, lahan pertanian warga, hutan dan savana.
Fase pertama: di fase pertama perjalanan di mulai dari Langgar Pusaka Desa Sapit. Dari situ anda berjalan menapaki jalan rabat di wilayah perkampungan Dusun Sapit. Perjalanan ini berjarak sekitar 500 meter dengan jarak tempuh sekita 10 menit (jalan kaki). Sepanjang perjalanan ini anda dapat menikmati pesona salah satu situs cagar budaya dan peninggalan kepurbalaan “Langgar Pusaka” (Masjit Tua Desa Sapit) dan panorama perkampungan Dusun Sapit.
Fase Kedua: pada fase ini anda berjalan melalui jalan rabat yang melintasi kawasan lahan pertanian dan perkebunan masyarakat Desa Sapit. Jalur ini berjarak sekitar 1 km dengan trip yang lumayan curam dan lumayan menguras tenaga, namun di sepanjang perjalanan anda dapat menikmati panorama view kawasan sawah terasering yang terhampar sedemikian indahnya.
Fase pertama dan kedua dapat ditempuh sekitar 40 menit (jalan kaki). Trip ini cukup menguras tenaga. Jika anda ingin mengirit tenaga maka anda dapat menggunakan jasa ojek setempat. Dari Langgar Pusaka hingga bibir hutan dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dengan waktu tempuh sekitar 10 menit, namun jalur itu hanya dapat dilalui oleh pengendara profesional. Itulah sebabnya ditawarkan jasa ojek untuk mengantar anda hingga bibir hutan dengan ongkos Rp. 10.000. Itu akan mempercepat perjalanan dan dapat mengirit tenaga anda.
Fase ketiga: pada fase ini anda berjalan menelusuri hutan dengan jarak sekitar 1,6 km. Fase perjalanan ini menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam (jalan kaki). Sepanjang perjalanan ini anda dapat menikmati pesona alam hutan yang sejuk dengan aneka ragam floranya. Hutan Adat Desa Sapit yang anda lalui pada fase ini menyediakan panorama yang cukup menawan. Di sana anda dapat melihat berbagai jenis kayu dengan ukuran yang bervariasi, berbagai jenis rumput, beberapa jenis anggrek dan tumbuhan liar yang tidak anda temukan di tempat lain.
Selain berbagai jenis flora, di hutan ini anda juga dapat menemukan beberapa jenis fauna (satwa), seperti; kera berekor panjang, kera hitam, ayam hutan, koak kaok dan berbagai jenis burung yang mendendangkan suara indahnya. Jika anda beruntung, di kawasan hutan ini juga anda dapat melihat rusa dan buron sebab di kawasan ini satua tersebut masih banyak berkeliaran. Dengan demikian, perjalanan di fase ini dapat memberikan anda berbagai panorama yang tentunya akan menjadi pengalaman tersendiri bagi trekking yang anda lakukan menuju Pal Jepang.
Fase keempat: nahhhhh, setelah melalui hitan yang rindang dengan udaranya yang sejuk, di ujung hutan anda sudah di tunggu oleh panorama savana yang mayoritas ditumbuhi rumput ilalang dan beberapa jenis pakis serta beberapa jenis rumput lainnya.
Untuk menuju puncak Bukit Pal Jepang, anda harus melalui dua bukit di bawahnya. Bukit pertama disebut Pelawangan Pal Jepang dengan ketinggian 1.851 mdpl. Bukit ini cukup landai dan sangat nyaman sebagai tempat mendirikan perkemahan. Dari bukit ini anda dapat menyaksikan panorama Gunung Rinjani berbentuk jantung yang ada di sebelah barat dan pada sore hari anda dapat menyaksikan sunset yang seolah terbenam di balik puncak Rinjani. Di sebelah timur anda dapat melihat panorama alam berupa hamparan lautan dan kawasan lahan pertanian dan perkampungan warga Sapit hingga Pringgabaya. Di sebelah utara, anda dapat melihat panorama Bukit Pal Jepang yang seolah menantang nyali anda untuk mencapai puncaknya. Dan di sebelah selatan anda dapat menyaksikan panorama hutan yang tadi anda lewati.
Wahhh,,, trekking Bukit Pal Jepang ternyata menawarkan multi panorama dan itu belum cukup sebelum anda sampai di puncaknya sebab di puncak Pal Jepang anda telah ditunggu oleh panorama lainnya. Asyk banget pokoknya, jangan ngaku treker dan climber sejati kalo belum sampai di puncak Bukit Pal Jepang.
Mari kita lanjutkan perjalanan ! Dari ujung hutan anda harus menempuh perjalanan melalui savana yang terbagi dalam tiga bukit dengan jarak sekitar 700 m dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit. Jalurnya cukup terjal, terutama setelah melalui Bukit Pelawangan Pal Jepang.
Setelah melintasi savana pelawangan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, maka anda harus melalui trek yang cukup terjal hingga mencapai Bukit Jaran Kurus dengan ketinggian 2.100 mdpl. Disebut Bukit Jaran Kurus sebab puncak bukit ini agak lancip layaknya punggung kuda yang berbadan kurus.
Perjalanan dari Bukit Jaran Kurus hingga puncak Bukit Pal Jepang memakan waktu tempuh sekitar 40 menit. Jaraknya sich hanya sekitar 400 meter namun tripnya yang terjal layaknya kita menuju Pelawangan Rinjani membuat kita butuh waktu yang lumayan untuk mencapai puncak Bukit Pal Jepang.
Fase ke-empat ini memang cukup melelahkan, namun rasa lelah itu akan sirna saat kita sampai di puncak yang menjadi tujuan utama perjalanan kita. Sesampai di puncak Bukit Pal Jepang (2.300 mdpl), anda dapat menyaksikan betapa agung ciptaan Yang Maha Kuasa yang dengan menyaksikan panoramanya maka rasa lelah akan hilang seketika.
Puncak Bukit Pal Jepang cukup landai dan luas sehingga ratusan tenda bisa didirikan di tempat itu. Lalu, panorama apa saja yang dapat disaksikan dari puncak bukit ini ? Heheeeee, ga sabar rasanya tuk sampai di tempat itu agar rasa penasaran segera terjawab.
Kami tidak ingin membuat anda penasaran berlama-lama. Jadi ini nich panorama yang dapat anda saksikan dari puncak bukit berketinggian 2.300 mdpl itu. Dari puncak bukit ini anda dapat melihat separuh pulau Lombok, lautan dan gugusan Gunung Tambora di sebelah timur dan indahnya sunrise yang seolah muncul dari dalam lautan, Gunung Rinjani yang menjulang di sebelah barat dan indahnyan sunset pada sore hari. Pokoknya panorama dari puncak bukit ini tidak habis diceritakan dengan rangkaian kata.
Dengan demikian, perjalanan menuju puncak Bukit Pal Jepang menempuh jarak sekitar 3.8 km dengan jarak tempuh sekitar 3 jam 10 menit (bagi pendaki profesional alias sudah biasa mendaki) dan atau bagi para pendaki pemula bisa menghabiskan waktu sekitar 4 jam 30 menit.
Oya, sebagai adventur yang profesional tentunya anda akan bertanya mengenai asal usul nama Bukit Pal Jepang. Nahh, untuk itu kami juga menelusuri asal usul penamaannya dan seperti berikut inilah sejarah singkatnya.
Dari perspektif sejarah, beberapa tokoh masyarakat setempat menceritakan bahwa bukit ini disebut dengan nama Pal Jepang sebab pada zaman kolonialisme, bukit ini dijadikan sebagai salah satu tempat mendirikan pos pengintaian oleh Pasukan Jepang yang pada waktu itu (sekitar tahun 1942-an) dan digunakan hingga Indonesia memproklamasikan kemerdekaan (1945).
Perlu diketahui bahwa di wilayah Kecamatan Suela saat ini, khususnya di wilayah administratif Desa Sapit saat ini, terdapat 5 lokasi pos pengintaian Jepang, yakni di Dusun Gubuk Baru, Bukit Lendong Goro (800 mdpl), Kampung Lembak, Pal Jepang (2.300 mdpl), Bukit Pepadak (2.329 mdpl) dan Dusun Montong Kemong.
Di Bukit Pal Jepang terdapat bekas pondasi pos pengintaian yang dibuat dari bahan beton. Selain itu, di puncak bukit tersebut juga Jepang membuat media penyadapan teknologi (satlit) yang berfungsi untuk menyadap informasi dan pengawasan terhadap gerakan musuh mereka.
Oleh warga sekitar, bangunan pengintaian itu disebut dengan istilah Pal yang secara etimologi berarti tapal batas. Sisa puing bangunan tersebut sudah lama ditemukan oleh warga sekitar dan hingga saat ini kepingan-kepingan puing bangunan tersebut masih dapat kita temukan di puncak bukit berketinggian 2.300 mdpl tersebut. Demikianlah sejarah singkat penamaan Bukit Pal Jepang yang berlokasi di wilayah administratif Desa Sapit Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur.
Ternyata, selain menikmati destinasi wisata alam, berwisata di Bukit Pal Jepang juga terdapat destinasi wisata sejarah. Mantab kan ?. Untuk itu, bagi anda yang hobi berwisata bukit, segeralah jadwalkan perjalanan wisata anda ke tempat yang satu ini.
Perlu kami sampaikan, untuk pendakuan bukit ini pengunjung harus membeli Tiket Pendakian seharga Rp. 15.000/orang. Pengelola juga menyediakan tempat penitipan kendaraan dengan tarip Rp. 10.000/malam untuk kendaraan roda dua dan Rp. 50.000/malam untuk kendaraan roda empat.
Karenapendakian bukit ini masih baru, maka alangkah baiknya jika anda menggunakan jasa guiede local. Informasi lebih lanjut dapat anda tanyakan.