Batu Dolmen (Batu Langgar) batu ini berukuran kurang lebihnya 1×1,5 m, yang terletak di atas tiga tungku persis di depan rumah Datuk Akat, cucu ke 9 gilir dari puyang Kuwat, yang berada di dusun Tanjung Sawung, kelurahan Masat Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan.
Tidak ada mistis atau kesaktian dari batu itu, disejarahkan Datuk Akar, batu tersebut adalah tempat puyang (eyang) duduk berjemur pada waktu pagi dan sore hari, setiap pagi dan sore hari puyang kuwat berjemur di atas batu tersebut, sambil mengasuh anak cucunya.
Ketika orang tua anak-anak pada jaman itu hendak pergi mandi ke sungai, ke kebun, ke sawah dan beraktivitas lainnya, karena dilarang Puyang Kuwat membawa anak-anaknya, maka di titipkan kepada Puyang Kuwat.
Dengan Kesaktian dan kekuatannya, maka puyang tersebut di namakan Puyang Kuwat, puyang Kuwat di lahirkan di bukit Selapan Ulu Talo, Kabupaten Seluma dan memiliki 8 orang bersaudara dan mempunyai satu orang anak, pada jaman Majapahit dan Patih Gajah Mada puyang Kuwat silam (menghilang).
“Puyang Kuwat mempunyai ilmu tinggi, sehingga tidak mau jabat tangan kalau bukan mukhrimnya. Selain mempunyai ilmu kuat, puyang Kuwat juga memiliki kesaktian tahan menyelam di dalam air yang tak berbatas waktu, bahkan bisa maenyalakan api di dalam air, “kata Akat.