Kenduri ini dilakukan ketika memperingati datangnya Ramadhan, Hari Jadi Desa, dan Suro. Tujuan utamanya adalah bersih Desa dari segala macam mara bahaya (Tolak Balak) agar terhindar sehingga kehidupan masyarakatnya tentram. Menurut tradisi bahwa takir plontang atau takir merupakan adat istiadat yang sudah dilakukan turun temurun, adanya penggunaan daun pisang sebagai wadahnya adalah mengingat bahwa semua yang diambil dari alam akan dipersembahkan untuk alam. Baritan di ujung jalan dusun atau desa dipercaya menolak bala' hal-hal yang negatif, melalui "pintu masuk desa". Sehingga ucapan atau rasa harapan pada baritan memiliki makna arti keberkahan untuk warganya dan keselamatan warganya. Jika anda mengikuti rangkaian upacara tersebut maka anda akan merasakan sensai, sakral dan kebersamaan dengan ramah tamah masyarakat Desa Sawentar. Atraksi ini adalah atraksi ekslusif karena menunggu jadwal adanya baritan desa serentak. Atraksi ini dapat dinikmati Rp.85.000,-/Orang dengan minimal order 10 Orang. Maka fasilitas yang didapat adalah "ubo rampen takir" lengkap beserta wadah dan lauknya dan mengikuti rangkaian upacara.