Proses pembuatan balango menggunakan alat seadanya. berbeda dengan pembuatan gerabah pada umumnya yang menggunakan meja putar, Balango justru di cetak dengan menggunakan bingkai dari akar kemudian dibentuk dengan menggunakan batu dan tatapan kayu. Dalam pembuatannya, terdapat paling ringkas 10 proses yang harus dilalui, yaitu mulai dari pengolahan tanah mentah, mencetak Balango menggunakan bingkai, kemudian menjemur Balango. Tujuannya aga balango mudah dibentuk. setelah agak mengeras, Balango dibentuk menggunakan batu dan tatapan kayu yang dibasahi dengan sedikit air. Pembentukan ini dilakukan dengan meletakkan batu pada bagian dalam Balango dan tatapan kayu pada bagian luar, kemudian dipukul berirama agar teksturnya lebih padat. Setelah itu balango tersebut dijemur lagi dan dibentuk lagi agar lebih sempurna.
Apabila bentuknya sudah sempurna dan bingkai sudah dilepas, saatnya pemasangan bibir Balango. Balango yang sudah selesai perlu didiamkan 2-3 hari di dalam suhu ruangan. Setelah kering, Balango bisa diupam, yaitu dengan menggosokkan batu putih licin ke permukaan Balango agar Balago tamapk mengkilap dan bermotif. Proses terakhir adalah pemanggangan yang mana dilakukan di atas tungku yang dibuat dengan susunan kayu dan tumpukan jerami.
Balango yang dihasilkan di Galogandang memang masih biasa karena lebih mengutamakan nilai fungsi dari pada nilai estetika. Balango sendiri dapat digunakan untuk memasak, merebus, wadah/bejana, dll.