Ritual Nyabakng Segiring: Menghormati Leluhur dan Mengharap Kesejahteraan
Dusun Segiring di Desa Wisata Pisak, Kalimantan Barat, memiliki tradisi unik bernama Nyabakng Segiring. Ritual ini diadakan setiap tahun untuk menghormati leluhur dan mendoakan kesejahteraan.
Dahulu, kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat sangatlah primitif. Mereka hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari sumber makanan. Peperangan antar kelompok sering terjadi, dan pengorbanan pemimpin kelompok selalu diikuti dengan kematian dan pemenggalan kepala lawan.
Kehidupan yang mencekam ini baru berhenti setelah masuknya pengaruh agama ke Kalimantan Barat. Kesepakatan Tumbang Anoi menandakan berakhirnya perang suku dan pemenggalan kepala. Namun, ritual Nyabakng tetap dilestarikan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Dalam ritual Nyabakng, tengkorak manusia yang disimpan di rumah adat diturunkan dan dibersihkan kembali. Tetua adat melantunkan mantra-mantra, diiringi tarian magis dan teriakan tariu yang membuat suasana ritual mencekam.
Meskipun terkesan menyeramkan, ritual ini sejatinya bertujuan untuk menghormati leluhur yang gugur. Masyarakat Dayak Segiring percaya bahwa leluhur mereka akan melindungi kampung, memberikan kesejahteraan, kesuburan tanah, dan melindungi masyarakat dari malapetaka dan wabah penyakit.
Berikut beberapa poin penting dari ritual Nyabakng Segiring:
Ritual Nyabakng Segiring merupakan tradisi budaya yang unik dan menarik. Ritual ini tidak hanya menunjukkan penghormatan kepada leluhur, tetapi juga menjadi simbol harapan dan doa untuk kehidupan yang lebih baik.