Ratusan anak berkumpul di tepi sawah. Mereka tertawa riang sambil menunggu giliran. Sementara menyaksikan belasan anak lain yang tengah memburu bebek dengan tangan kosong. Potret ini berlangsung di salah satu objek wisata (obwis) Mbulak Wilkel, Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Bantul.
Pengelola Mbulak Wilkel memang mengusung wisata edukasi. Maka digelarlah lomba tangkap bebek, memanfaatkan momen berakhirnya masa panen dan kosongnya sawah sebelum masa tanam. “Peserta ada 130 anak, terdiri tingkat TK dan SD kelas satu sampai tiga,” beber pengelola Slamet Raharjo saat ditemui Radar Jogja di sela pengawasan lomba (28/11).
Slamet berbangga dan bersyukur, antusias peserta sangat tinggi. Sebab, waktu pendaftaran yang seharusnya dibuka lima hari terpaksa ditutup dalam tiga hari. Lantaran jumlah peserta melebihi kuota. “Kami buka pendaftaran lewat Google Form. Tiga hari sudah kami tutup karena sudah penuh,” paparnya.
Dengan demikian, ajakan Slamet agar anak-anak mau turun ke sawah dianggapnya berhasil. Berikut misi perlombaan yang diharapkan dapat mengurangi waktu anak bermain gawai atau gadget. “Karena anak sekarang pada mainan gadget. Ini harapan kami, obwis kami akan dijadikan salah satu wisata berbasis edukasi anak,” jelasnya.
Kendati begitu, kegiatan semacam ini tidak rutin digelar per minggu. Gelarannya menyesuaikan agenda pola pertanian. Harapannya, anak yang turut dalam lomba secara perlahan mengerti pola pertanian. “Nanti saat musim tanam, kami akan gelar lagi lomba menanam padi,” ujarnya.
Salah seorang peserta lomba adalah Nizam. Datang bersama ibunya, anak laki-laki yang masih duduk di bangku TK ini malu-malu. Wajah dan tubuhnya sudah bersih dari lumpur. Lantaran gagal menangkap bebek dan tersingkir pada putaran pertama. “Nggak bisa menangkap bebek. Tapi seneng nyeblok (masuk) ke sawah,” sebutnya, kemudian meminta dibelikan sate.
Turut hadir Sekretaris Pokdarwis Kalurahan Pleret Tsalis Nur Sholihah. Perempuan 30 tahun ini mengapresiasi kegiatan lomba. Menurutnya, kegiatan ini dapat meningkatkan kepariwisataan di Kalurahan Pleret. “Dengan kegiatan ini, orang jadi tahu Mbulak Wilkel,” ucapnya.
Kegiatan ini juga disebutnya mendukung edukasi pertanian. Di mana itu merupakan andalan kelurahannya dalam pengembangan wisata. “Kami memang tahapannya ingin ke pengembangan, wisata edukasi. Khususnya edukasi anak. Biar tidak kecanduan gadget,” tuturnya.
Disebutkan, beberapa obwis lain di Kalurahan Pleret, setidaknya lima yang secara bertahap didorong mengembangkan wisata edukasi. Kelima itu adalah Lereng Sentono Gunungkelir, Mbulak Wilkel Tambalan-Gerjen, Taman Senja Ngelo Kanoman, Embung Gajah Wong Bedukan, dan Tempuran Banyu Kencono Karet.
“Selain di sini, kami akan gelar lomba anak di Senja Ngelo dan Tempuran Banyu Kencono. Bisa mengembangkan permainan anak tradisional seperti egrang. Kami akan susun agenda yang terjadwal,” tandasnya.
Sumber : radarjogja.jawapos.com