• Home
  • Peta Sebaran
  • Kategori
    • Rintisan
    • Berkembang
    • Maju
    • Mandiri
    • Semua Kategori
  • Produk Wisata
    • Atraksi
      • Wisata Alam (7,468)
      • Wisata Budaya (5,848)
      • Wisata Buatan (3,324)
    • Paket Wisata
    • Suvenir
  • Informasi
    • Berita
    • Event
    • Materi Bimtek
      • Bimtek Jadesta
      • Dewan Juri ADWI 2024
      • Tahapan Penilaian
      • Kategori DTW dan Digital
      • Kategori Amenitas
      • Kategori Kelembagaan dan Resiliensi
    • Direktori
    • Pertanyaan dan Jawaban
    • Video 50 Besar ADWI 2021
    • Video 50 Besar ADWI 2022
    • Video 75 Besar ADWI 2023
    • Video 50 Besar ADWI 2024
  • Forum
    • ADWI 2024
    • ADWI 2023
    • ADWI 2022
    • ADWI 2021
    • Forum Jadesta
Login

Tari Paolle

Desa Wisata Mamampang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan
  • Profil Atraksi
  • Fasilitas

TARI PAOLLE
Gerakan Tari Paolle diiringi pukulan ganrang dari Anrong Guru mengalun dengan lambat dari awal hingga akhir pertunjukan. Tari Paolle terdiri dari empat ragam yaitu Lambusu’na, Sita’lei, Salonreng dan Bulang Lea yang ditarikan di tempat yang berbeda-beda. Ragam Lambusu’na diawali dari posisi penari secara lateral menghadap kearah timur. Pukulan ganrang Anrong Guru sebagai tanda penari memulai gerakannya. Gerakan sangat sederhana yaitu menggeser kaki kanan ke belakang lalu disusul kaki kiri dan berat badan menumpu pada kaki kiri sehingga posisi penari berubah menjadi lateral menghadap Anrong Guru di sebelah utara. Kemudian, Anrong Guru melakukan lele yaitu syair tanpa lirik, diikuti oleh para penari yang menutupi bagian mulut dengan kipas. Setelah Anrong Guru memukul ganrang, penari memulai gerakan dengan menggunakan kipas yang diayunkan dari samping kanan ke kiri dan dari atas ke bawah. Gerakan tersebut dilakukan ke empat arah mata angin. Secara denotatif, ragam Lambusu’na berarti pola garis lurus seperti mengarah dari depan ke belakang atau frontal dan dari samping kiri ke samping kanan atau lateral. Pola seperti itu dilakukan dari awal hingga akhir ragam Lambusu’na. Secara konotatif jika dilihat dari geraknya, ragam ini memiliki makna yaitu perempuan suku Makassar sangat menghormati laki-laki sebagai imam. Bunyi ganrang yang dimainkan Anrong Guru diibaratkan perkataan seorang lelaki. Seorang perempuan yang ingin melakukan atau mengerjakan sesuatu harus mendapatkan persetujuan dari lelaki.

Fasilitas

  • Musholla
  • Selfie Area

QRCode Atraksi

Harga Mulai Dari

0

Kontak Desa Wisata

  • Desa Wisata Mamampang
  • 085298762031
  • Desa Mamampang Kecamatan Eremerasa Kabupaten Bantaeng

Bagikan Atraksi

  • Share
  • Tweet


Jejaring Desa Wisata

Desa Wisata

  • Rintisan
  • Berkembang
  • Maju
  • Mandiri
  • Pencarian Desa Wisata
  • Wisata Alam
  • Wisata Budaya
  • Wisata Buatan
  • Pencarian Atraksi

Hubungi Kami

0812-1000-2190
info@jadesta.com
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA
© 2025
  • Close X