Peh cun merupakan tradisi atau festival yang selalu di rayakan di desa rebo. Festival ini dirayakan tiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan China. Di hari Peh Cun ini masyarakat Desa Rebo akan menjalankan berbagai acara seperti memakan kue bacang dan melempar kue bacang ke laut, yang mana pada tiap daerah akan melakukan kegiatan yang berbeda tetapi tidak menghilangkan esensi dari Peh Cun itu sendiri.
Karena pada dasarnya Peh Cun ini memiliki arti mendayung perahu. Menurut sejarah Peh Cun ini dilakukan oleh masyarakat negara Chu untuk memperingati dan menghormati leluhur mereka yaitu "Qu Yuan". Yang mana Qu Yuan ini adalah seorang pejabat yang berbakat dan setia pada negaranya an banyak memberikan ide untuk memajukan negara Chu. Namun sayang, ia dikritik oleh keluarga raja yang tidak senang dengannya yang berakhir pengusirannya dari negara Chu. Ia yang bersedih karena kecemasannya akan masa depan negara Chu kemudian bunuh diri dengan melompat ke sungai Miluo. lalu menurut legenda, ia melompat ke sungai pada tanggal 5 bulan 5 penangglan China. Rakyat yang kemudian merasa sedih mencari-cari jenazah sang menteri di sungai tersebut kemudian melemparkan nasi dan makanan lain ke dalam sungai dengan maksud agar ikan dan udang yang ada di sungai tidak mengganggu jenazah sang menteri. Kemudian untuk menghindari makanan tersebut dari naga dalam sungai maka mereka membungkusnya dengan daun-daunan yang kita kenal sebagai Bakcang sekarang. Para nelayan yang mencari jenazah sang menteri dengan perahu akhirnya menjadi cikal bakal dari perlombaan mendayung perahu naga setiap tahunnya.