Biasanya pengunjung membawaa umpan ikan untuk memancing Lumba-lumba itu keluar. Mulai munculnya lumba-lumba ini biasanya jam 07.00 dan mulai menghilang sekitar jam 11.00. Namun dalam keadaan cuaca angin dan berombak, pengunjung dilarang untuk menikmati atraksi ini, karena cukup berbahaya. Atraksi ini sangat mendatangkan keuntungan bukan hanya untuk bagi para penyewa jasa angkutan perahu motor, tetapi juga para pedagang-pedagang kuliner yangg notabenenya adalahh masyarakat setempat. Dan juga memberikan income kepada Desa yang dikelola oleh BUMDES. Selain itu juga para pengunjung dapat berbelanja Miinyak Kayu Putih yang merupakan Icon Pulau Buru dikarenakan masyarakat setempat merupakan petani minyak kayu putih yang mengelola KETEL (tempat Masak Minyak Kayu Putih) yang berada di dekat lokasi itu dan mudah diakses oleh para pengunjung untuk mendapatkan minyak Kayu Putih yang ASLI.