Salah satu negeri yang berdiam di pesisir yaitu Sawai kabupaten Maluku Tengah. Masyarakat Sawai mempunyai mata pencaharian yang sangat dianggap yaitu nelayan. Masyarakat memanfaatkan daerah pesisir untuk mencukupi kehidupan mereka. Ada salah satu aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat pesisir yaitu bameti. Bameti adalah kegiatan memungut kerang-kerangan (gleaning shellfish) dan udang saat air laut surut “meti” dan pada saat bulan gelap. Tradisi ini cukup terkenal pada masyarakat pesisir. Bameti dalam bahasa Sawai Retamoti, bameti merupakan tradisi kuno perikanan tangkap yang hanya menggunakan tangkapan tangan (hand capture) yang masih dipraktekkan hingga waktu sekarang ini. Tradisi yang hadir dalam beradaptasi dengan karakteristik wilayah pesisir yang memiliki kontur batimetri yang datar menjorok ke laut, awalnya dilakukan ketika masyarakat belum mengenal alat tangkap ikan.
Tradisi ini tidak membutuhkan keahlian khusus, serta peralatan penangkapan. Biasanya bameti hanya dilakukan masyarakat untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, atau dalam artian bukan mata pencaharian utama seperti nelayan yang keseluruhan hidupnya tergantung pada hasil laut. Bameti lebih pada aktivitas bersama keluarga di waktu luang, serta waktu berkumpul masyarakat kampung di lokasi yang sama. Terkadang, bameti dilakukan masyarakat untuk bersantai bersama keluarga besar dalam marga yang sama, dimana hasil tangkapan akan dimasak, serta dikonsumsi di pinggir pantai.